Skip to main content

Energi Alternatif: Antara Ketergantungan Listrik dan Kerusakan Lingkungan

Dalam dunia yang semakin modern ini, melalui sorotan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, aku mengembara melihat perubahan perilaku rumah tangga secara menyeluruh di Indonesia. Televisi menjadi kawan setia dengan kehadiran mencapai 97,36%, diikuti oleh kulkas, mesin cuci, dan kipas angin yang melibas sekitar 96,72%, 86,62%, dan 96,13% dari rumah tangga. Di sisi lain, perabotan modern seperti kompor listrik dan setrika listrik menyentuh kehidupan 82,11% dan 93,22% rumah tangga.


Energi Alternatif ramah lingkungan


Ketergantungan Indonesia pada Listrik dan Dampak Negatif Lingkungan pada Perubahan Iklim

Tak hanya itu, alat elektronik memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Laptop menjadi penguasa dengan persentase 67,45%, sementara handphone mendominasi dengan keterpaparan mencapai 99,13%. Meski komputer, tablet, kamera digital, dan perangkat lain memiliki penetrasi yang beragam, kesimpulannya tetap jelas: masyarakat Indonesia telah menggenggam era listrik dengan tangan terbuka.


Persentase tinggi ini mengungkapkan bahwa kita tidak hanya menyaksikan rumah tangga yang modern, melainkan sebuah masyarakat yang semakin bergantung pada kenyamanan dan efisiensi listrik. Data ini mencerminkan bukan hanya kecanggihan teknologi, tetapi juga pergeseran ke gaya hidup yang modern dan terkoneksi. Listrik bukan hanya menjadi kebutuhan, melainkan tulang punggung kemajuan dalam setiap langkah kehidupan kita.


Energi Alternatif ramah lingkungan


Suatu Jumat, pada 20 Oktober 2023, aku memasuki dunia online gathering yang diadakan oleh Eco Blogger Squad. Sebuah komunitas blogger yang mendalami isu keberlanjutan lingkungan. Dipandu oleh tokoh inspiratif seperti Amalya Reza, Manajer Bioenergi di Trend Asia; Jaqualine Wijaya, CEO dan Co-Founder di Food Suatainesia; dan Cerli Febri Ramadani, Ketua Sentra Kreatif Lestari Siak, perbincangan ini mengungkapkan perjuangan anak muda untuk membuat bumi Indonesia lebih baik mencegah perubahan iklim yang brutal.


Namun, dalam tulisan ini, perhatianku tertuju pada esensi bioenergi berbahan listrik sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan. Amalya Reza membuka tirai tentang transformasi energi dan pembangunan keberlanjutan lingkungan di Asia. Bioenergi, hasil konversi bahan organik menjadi panas, listrik, biogas, dan bahan bakar cair, tergambar sebagai ekspresi kekuatan alam untuk mencegah kerusakan lingkungan.


Namun, bioenergi berbahan listrik tak luput dari bayang-bayang. Ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga uap berbahan batubara membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Eksploitasi hutan, risiko polusi udara, dan kontribusi pada perubahan iklim menjadi pertanyaan yang memerlukan refleksi menyeluruh, dan bagaimana mengenai keberlanjutan lingkungan?


Energi Alternatif ramah lingkungan


Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2022 memperlihatkan bahwa 56% dari total kapasitas pembangkit listrik di Indonesia berasal dari PLTU berbahan batubara. Ketergantungan ini memanggil kita untuk merenung pada langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Bagaimana perilaku kita bisa mempercepat kerusakan lingkungan? Apakah energi alternatif berupa listrik benar-benar ramah lingkungan?


Memanfaatkan Energi Alternatif Ramah Lingkungan

Energi Alternatif ramah lingkungan


Di tengah kekayaan alamnya, Indonesia menghadapi tantangan serius dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Hutan, sebagai aset berharga, seringkali menjadi korban untuk pembangkit listrik dan perkebunan kelapa sawit, memberikan tekanan besar pada ekosistem dan perubahan iklim. Ancaman banjir, kehilangan habitat, dan kerusakan ekosistem merajalela. Bagaimana kita merespons panggilan lingkungan ini?


Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan Bersama

Mari kita bersama-sama membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Edukasi dan kampanye menjadi kunci untuk merangkul masyarakat dalam perubahan positif. Kita tidak perlu menelan mentah-mentah informasi mengenai energi alternatif berbahan listrik itu ramah lingkungan.


Mengadopsi Energi Terbarukan

Langkah ke arah energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, dapat mengurangi jejak karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Energi terbarukan yang aku sebutkan ini sangat melimpah di Indonesia sehingga bisa menjadi energi alternatif yang bisa dikembangkan besar-besaran.


Menerapkan Kebijakan Keberlanjutan Lingkungan

Perlunya kebijakan lingkungan yang melindungi, seperti melarang penebangan liar dan moratorium perkebunan kelapa sawit, menjadi langkah nyata menuju perubahan positif.


Energi Alternatif ramah lingkungan


Energi alternatif, melalui matahari, angin, air, bahan organik (sampah), dan panas bumi, menjadi pondasi membangun masa depan yang lestari. Keunggulannya jelas: bersih tanpa emisi gas rumah kaca, berkesinambungan tanpa batas, dan ramah lingkungan. Kita bisa menggunakan panel surya untuk listrik dari matahari, turbin angin menggairahkan listrik dari hembusan angin, kincir air menari dengan energi air, dan panas bumi memeluk listrik dari dalam bumi. Mengadopsi energi alternatif adalah langkah nyata untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang merusak lingkungan.


Hemat Energi: Sentuhan Kecil, Dampak Besar

Selain beralih ke energi bersih, perubahan kecil dalam kebiasaan kita bisa membawa perubahan besar untuk keberlanjutan lingkungan, yaitu hemat energi. Matikan perangkat saat tidak digunakan, pilih perangkat elektronik dengan daya rendah, manfaatkan lampu LED, bijak dalam menggunakan AC dan mesin cuci, dan manfaatkan air dengan bijak. Dengan menerapkan kebiasaan hemat energi, kita bukan hanya mengurangi biaya listrik, tetapi juga memberikan kontribusi besar pada lingkungan. Mengapa tidak memulai dari hal-hal kecil? Lagipula menerapkan hemat energi dalam kegiatan sehari-hari tidaklah sulit. Setiap langkah kecil adalah sejuta harapan untuk masa depan hijau.


Energi Alternatif ramah lingkungan


Secara global sebenarnya pemerintah sudah menekankan kita untuk hemat energi. Dan langkah lain yang perlu pemerintah lakukan, seperti peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif, optimalisasi efisiensi PLTU, dan rehabilitasi hutan. Online gathering Eco Blogger Squad ini tidak hanya mengulas aspek teknis, tetapi juga merambah keberlangsungan pangan dan promosi produk lokal. Pelindung hutan, penataan pangan lokal, dan pengelolaan tanah berkelanjutan menjadi sorotan, membawa semangat perubahan positif mengenai perubahan iklim.


Sebagai peserta, aku merasa terinspirasi untuk terus mendukung gerakan positif ini. Eco Blogger Squad bukan sekadar komunitas, melainkan panggung di mana ide dan tindakan bersatu membangun masa depan yang lebih baik. Temukan lebih banyak cerita inspiratif melalui Instagram Eco Blogger Squad dan bergabunglah dalam gerakan mencegah kerusakan lingkungan lebih parah dan menuju lingkungan yang lebih hijau.


Artikel ini terpilih untuk dimasukkan ke dalam kampanye "Bloggers Peduli Lingkungan Terbaik 2024/2025" dari penerbit bahan ajar pendidikan Twinkl.



Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Menggali Rasa dan Inovasi Kopi Lokal di Setiap Seruput

Dibuat menggunakan Canva Setiap seruput kopi menyimpan cerita yang tak terduga, mulai dari ladang petani hingga ke cangkir kita. Apa jadinya jika kita bisa merasakan perjalanan rasa itu dengan lebih mendalam, dari setiap proses pengolahan biji hingga teknik penyeduhan yang memikat? Sebuah Warisan yang Harus Dilestarikan Gambar pribadi (@uwansart) Indonesia memang istimewa, terutama dalam hal kopi. Di sini, dari Sabang sampai Merauke, kita punya beragam jenis kopi dengan cita rasa yang kaya dan unik. Setiap daerah, dari Aceh sampai Papua, menawarkan sensasi kopi yang berbeda-beda, masing-masing menyimpan cerita dan karakteristik yang khas. Keberagaman inilah yang membuat kopi Indonesia begitu istimewa dan kian diakui dunia internasional. Saat ini, Indonesia bahkan tercatat sebagai penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia—sebuah pencapaian yang tentunya patut dibanggakan. Dalam acara Eco Blogger Squad yang berlangsung dengan penuh semangat, meskipun aku hanya menyaksikan secara online melal...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Kisah Sang Ilustrator dan Cintanya pada Lautan!

Terkadang, hidup membawa kita ke arah yang tak terduga, seperti panggilan takdir yang menghampiri. Begitulah yang aku rasakan suatu hari ketika menemukan postingan di Instagram yang meminta pengiriman ilustrasi monster gurita untuk buku kedua dari seri "The Mogus Colony". Namun, setiap pengirim harus menciptakan versi gurita yang unik. Meskipun aku selalu suka menggambar, namun melangkah ke dunia ilustrasi terasa menakutkan. Aku bingung, bagaimana seharusnya aku menggambar seekor gurita? Namun, tiba-tiba ide itu muncul. Aku membayangkan seekor gurita dengan mata hitam seperti panda dan tentakel pendek berwarna merah. Dan untuk latar belakangnya? Aku tahu aku harus menangkap atmosfer kedalaman lautan. Jadi, aku mencari referensi di internet, menyerap bentuk dan warna dunia bawah laut. Dengan kertas dan cat poster (sahabat setiaku dalam dunia seni, karena aku memang tak pandai menggunakan cat air), aku mulai merangkai visi ini menjadi kenyataan. Terpilih di Tengah Bintang-Binta...

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

The Journey of Ahirul Habib Padilah in Sustainable Farming

When I first heard about Ahirul Habib Padilah, I was struck by a sense of awe that words hardly capture. Here was someone who left behind the comforts of city life to return to his roots, fueled by a purpose much larger than himself. Habib didn’t just go home; he brought with him a vision—a dream to build a future for his village through integrated, sustainable farming. His story isn’t just about farming; it's about a profound dedication to community, growth, and the pursuit of a better world. And in his journey, he’s inspired many, including myself, to reconsider what it means to live meaningfully and sustainably. Imagining myself in Habib’s shoes, I often wonder how it would feel to take that first step away from the known, toward something uncertain but deeply purposeful. Habib’s journey reminds us that when we come together with shared goals, we can create lasting change. It’s the kind of transformation that goes beyond individual gains—it enriches everyone it touches. Someday,...

Berburu Jamur Blotong, Jamur Pangan, di Pabrik Gula Wringin Anom

Tradisi berburu jamur blotong tiap tahun sudah turun-temurun. Jamur pangan yang tidak banyak orang tahu ini tidak dijual bebas, hanya ada pada saat blotong ditumpuk dan dibiarkan dalam jangka waktu tertentu. Beberapa orang memang tidak berani mengonsumsi jamur sembarangan, untuk itu biasanya hanya mengonsumsi jamur yang bisa dimakan yang sudah umum di pasaran. Sebelum ada gas 3 kg bertengger di setiap dapur, untuk memasak, orang-orang masih menggunakan minyak tanah. Namun kebiasaan menggunakan tungku biasa dengan bahan bakar kayu belum ditinggalkan. Blotong sebagai limbah tebu dibuang dan dimanfaatkan oleh warga untuk dibuat kayu bakar. Biasanya dipadatkan terlebih dahulu kemudian dibentuk menjadi persegi empat. Ada yang menjual bahan bakar dari blotong itu, ada juga yang dipakai untuk diri sendiri. Mulanya blotong dibuang begitu saja, kemudian orang-orang harus membeli. Lama-lama blotong tidak lagi diperjualbelikan. Tidak ada lagi masyarakat yang memproduksi bahan bakar...

Sasak Herbal Oil: Benarkah Berkhasiat Mengobati Segala Penyakit?

Sekarang ini, makin banyak produk kesehatan alami yang menjadi sorotan, termasuk minyak herbal seperti Sasak Herbal Oil. Apakah benar minum minyak bisa bikin sehat? Rasanya cukup aneh, ya? Nah, aku ingin berbagi pengalaman pribadi aku setelah mencoba mengonsumsi Sasak Herbal Oil. Keajaiban Sasak Herbal Oil: Pengalaman Pribadi yang Membuat Kagum Luka cakaran kucing kuoleskan Sasak Herbal Oil. Foto diambil pada kondisi pencahayaan yang berbeda Sebagai seorang yang tidak memiliki diabetes, awalnya aku cukup skeptis ketika mencoba Sasak Herbal Oil ini. Namun, setelah membaca beberapa ulasan positif, aku memutuskan untuk mencobanya. Pertama, aku mencoba mengoleskan minyak Sasak pada luka yang aku dapatkan akibat cakaran kucing. Hasilnya! Luka aku lebih cepat mengering dan pulih dengan baik. Seperti yang pernah aku bahas di tulisan sebelumnya di blog ini, Sasak Herbal Oil bisa menyembuhkan luka yang disebabkan oleh diabetes . Proses penyembuhannya pun bertahap tapi berdasarkan review yang ak...

Fried Chicken Enak di Situbondo, Kamu Wajib Tahu!

Tidak ada KFC atau pun McD di Situbondo, ya setidaknya hingga kini dan beberapa waktu ke depan. Dulu sempat ada CFC, belum sempat berkunjung, eh sudah tutup. Jika aku ingin makan ayam goreng krispi di Situbondo beli di mana? Beberapa warung makan di Situbondo juga menjual ayam goreng tepung. Memang tak khusus ayam goreng. Berbeda dengan di kota besar, di mana gerai olahan ayam tepung bisa ditemui di mana pun. Hisana Fried Chicken Situbondo punya rasa khas, jadi salah satu favoritku Bila kamu sedang travelling ke Situbondo dan sangat ingin menikmati ayam goreng krispi, aku cukup merekomendasikan makan di Hisana Fried Chicken. Sesuai namanya, Hisana adalah gerai ayam goreng tepung yang cukup terkenal dan banyak digemari. Hisana Fried Chicken tidak hanya ada di Situbondo, tapi juga di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain. Sudah ada ratusan outlet yang tersebar di banyak titik di Indonesia. Hanya saja aku baru tahu ada brand ayam goreng krispi lokal ini begitu pulang ke Situbondo. Meski ad...