Skip to main content

Mengapa Orang Melakukan Silent Treatment?

Aku ngerasa perlu ngebahas tentang "silent treatment," deh. Sejak bertahun-tahun yang lalu, aku sering banget lihat orang kesel banget sama yang ngelakuin silent treatment, yang menurut korban itu tanpa sebab. Yang dicuekin ini bingung, merasa kayak nggak tahu apa-apa, tiba-tiba diacuhkan begitu aja, dan mereka seolah-olah menjadi korban kebiadaban.


Silent treatment


Dari pandanganku dan sebagai orang yang juga suka mendiamkan orang lain, aku cuma mau bilang, "Nggak melulu salah di pihak yang ngelakuin, tapi juga bisa jadi salah di pihak yang dicuekin". Aku mau cerita lebih detail nih, kamu mau baca?


Aku Udah Bener-bener Capek, Karena Nggak Didengerin

Silent treatment
Si Abu kalau udah capek banget dia bakalan diemin aku 


Gini nih, orang yang mendiamkan orang lain ini udah lewatin masa-masa capek banget. Dia udah sabar banget, udah baik-baik ngasih tau hal yang dia gak suka ke temen, pacar, saudara, atau bahkan suami atau istri. Aku, contohnya, udah ngasih tau, deh, bahwa aku benci banget dipanggil "Kang Seblak" (misalnya).


Aku selalu membahas dengan orang terdekat sama aku apa yang aku nggak suka dalam obrolan yang ringan, sambil bercanda


Dan aku nggak tahu kenapa orang-orang yang selalu nyakitin aku itu seolah-olah lupa atau mungkin emang nggak denger sama bahasanku waktu itu. Dan tahu yang terjadi, di lain waktu, orang-orang itu malah masih manggil aku Kang Seblak. Ini contoh dan pemisalan aja. Sebenarnya di dunia nyata itu banyak banget hal yang orang-orang lakuin dan aku udah ngasih tahu ke orang-orang itu tentang sesuatu hal yang aku nggak suka tapi mereka masih ngelakuin. 


Baca juga: Aku kehilangan flashdisk tapi dibeliin flashdisk yang lebih bagus sama temenku


Awalnya, ya udah sekali dua kali masih bisa dimaklumi, tapi lama-lama, karena udah sering memaklumi, ya menurut kamu kalau aku tiba-tiba marah apa mereka tidak kaget? Kalau misalnya sadar dan mau minta maaf sih nggak apa-apa, tapi kalau nggak gimana? Nanti dibilang baperan dan nggak asik orangnya.


Jadi ya udah, lebih milih buat mendiamkan orang lain aja, menjauh biar nggak tambah ribet dan males. 


Yang Dicuekin Suka Bertingkah Jadi Korban dan Nggak Mau Introspeksi

Silent treatment


Aku udah kasih tahu, tapi tetep aja. Nah, begitu dia dicuekin, malah jadi kesel. Padahal, seharusnya bisa mikir, "Kenapa ya dia ngelakuin silent treatment ke aku? Apa yang salah?" Beuh, yang orang lakuin malah nyalahin aku, "Kok dia gitu, sih padahal aku gak salah apa-apa."


Padahal, coba bayangin, nggak ada asap kalau nggak ada api. Kalo aku ngelakuin silent treatment, pasti ada alasan, kan? Seharusnya bisa lebih peka, bisa introspeksi, atau minimal tanya langsung, "Ada apa, kok kamu diam? Apa aku salah? Apa aku harus minta maaf?" Malah lebih baik daripada ngomel-ngomel di medsos atau ngomongin di belakang.


Berhadapan dengan orang yang nggak pernah mau disalahkan

Silent treatment
Jurus terakhir orang yang nggak mau disalahin adalah playing victim sama kayak yang dilakuin si Bocil ini


Pernah nggak, temenan sama mereka yang nggak mau salah? Ada deh, satu dua orang kayak gini. Setiap kali ditegur, dia kayaknya nggak pernah mau ngerasa salah. Malah suka negur balik, padahal seharusnya kita yang kesel karena perlakuan semena-mena yang dia lakuin.


Baca juga: Ini 6 alasan kenapa orang-orang nggak suka pamer soal pasangan di media sosial


Kejadian kayak dibecandain hal yang ga disukai, diomongin di belakang, trus masalah-masalah yang seharusnya dijaga privasi malah diungkit-ungkit di depan orang banyak. Sedangkan kalo kita coba bilang, "Tolong dong, jangan kayak gini. Aku nggak suka," dia malah langsung nge-defense, nggak mau ngertiin, dan ngerasa dia nggak salah.


Lebih Baik Silent Treatment Daripada Berantem 

Silent treatment
Sibuk Bubu kalau ditegur malah nyablak, galakan dia malah


Misalnya, kalo lagi beda pendapat atau ada hal yang bikin gak nyaman, langsung aja pilih diam, atau bahkan mungkin ngejauh dan menghilang sebentar dari situ. Berdebat sama manusia yang gak mau kalah, yang gak suka ditegur, emang seringkali kayak buang energi doang.


Buat sebagian orang, lebih milih mendiamkan orang lain dulu, menghilang sejenak sampe mood kembali stabil, baru deh balik lagi. Tapi, manusia yang dicuekin seringnya nggak sabaran. Diem aja belum selesai, udah diserang pertanyaan kayak, "Kamu kenapa? Kok diemin aku? Kamu kenapa begitu? Apa aku salah?" Instead of calming down, mood malah makin berantakan, dan akhirnya, bisa berakhir dengan ngediemin lebih lama atau bahkan meledak dan marah-marah dengan kata-kata kasar yang keluar. Nggak enak, kan, kalo gitu?


Kadang orang yang milih silent treatment nggak selalu salah, dan yang dicuekin nggak selalu jadi korban yang benar. Mungkin sebaliknya, yang jadi korban ini sebenernya yang bermasalah. Kita kan tidak pernah tahu kebenarannya kalau misalnya kita nggak mendengarkan sesuatu dari dua sisi.


Kalau kamu dicuekin dari temen atau pacar, ada baiknya introspeksi dulu. Mungkin aja kamu ada yang salah tanpa sadar. Atau bisa juga karena mood mereka lagi nggak bagus, jadi bukan cuma ke kamu aja, tapi mungkin juga ke orang lain.


Saran dari aku sih, kalau penasaran kenapa dicuekin, diemin dulu aja. Tunggu sampai mood mereka kembali normal, dan baru deh tanya dengan baik-baik. Kalau nggak penasaran, ya udah, biarin aja. Kita semua punya hidup masing-masing, nggak usah terlalu bikin pusing apalagi kalau kamu ngerasa nggak salah.

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan la...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Perjalanan Lukisan Uwan’s Art, Dari Kanvas ke Tiga Komunitas

Di sudut meja yang mulai berdebu, aku menarik laci yang hampir terlupakan. Tube-tube kecil cat akrilik berbaris di dalamnya, beberapa masih tertutup rapat, sementara yang lain sudah mulai mengering di tepinya. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak. Sudah lama aku tidak menyentuh kuas dan kanvas. Kesempatan itu datang dari sebuah ajakan—kolaborasi dengan tiga komunitas besar di Jakarta untuk sebuah acara seni dan edukasi di bawah naungan Kompasiana, yaitu Ketapels, KOMiK, dan Ladiesiana.  Kredit: KOMiK Aku, seorang pelukis amatir dari Situbondo, ditawarkan untuk menjadi sponsor sebagai bentuk dukungan untuk acara "Tur Museum sambil Belajar Nulis Naskah Film". Tentu saja, aku tidak bisa menolak. Setelah berpikir, aku memutuskan untuk mendukung dalam bentuk lukisan kanvas. Bagiku, seni bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang indah, tapi juga tentang berbagi makna dan emosi dengan orang lain. Menyentuh Kembali Kanvas yang Terlupakan Aku menuangkan sedikit demi sedikit cat ...

Imron, Penggerak Literasi dari Desa Trebungan, Situbondo

Moh. Imron adalah bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan cinta pada ilmu bisa membawa perubahan nyata bagi komunitas. (Kredit foto: Moh. Imron) Di sebuah sudut kecil Situbondo, ada seorang pria yang menjalani hidupnya dengan kesederhanaan, namun penuh mimpi besar. Namanya Moh. Imron, sosok yang kini dikenal sebagai direktur takanta, sebuah komunitas literasi yang menjadi rumah bagi banyak penulis terutama di Situbondo. Meski begitu, Imron bukanlah seseorang yang langsung dilahirkan sebagai penggerak. Masa kecil hingga remajanya lebih sering diwarnai rasa minder daripada percaya diri. Dari Anak Pemalu Menjadi Sosok Berani Ilustrasi dibuat menggunakan Canva Dulu, Imron adalah remaja yang merasa tertinggal. Saat teman-temannya sibuk dengan ponsel dan berbagai aktivitas, ia bahkan tidak memiliki telepon genggam. Pelajaran TIK di sekolah menjadi momok karena ia tak pernah menyentuh komputer sebelumnya. Tapi rasa minder itu justru menjadi titik awal perjalanan perubahan. Imron memutusk...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...