Aku mengakui bahwa membangun bisnis tidaklah mudah. Pengalaman menjalankan beberapa usaha, khususnya dalam jasa menulis, mengajarkan aku tentang tantangan dan hambatan yang harus dihadapi.
lamina tea: Perjalanan Menjalankan Bisnis Teh Herbal
Melalui perjalanan ini, aku berbagi kisah mengenai upaya dalam membangun bisnis "lamina tea," yang menawarkan berbagai produk teh herbal seperti daun kelor, daun murbei, daun belimbing wuluh, bunga zinnia, bunga telang, kayu secang, dan serai. Aku saat ini tinggal di kampung halaman, Situbondo, Jawa Timur, di mana ada banyak sumber daya alam yang sebenarnya bisa dimanfaatkan dan punya nilai ekonomis.
Meskipun aku menyadari bahwa perjalanan ini tidaklah mudah, tekadku untuk menjalankan usaha ini telah membuahkan hasil. Dalam melangkah, aku menemui kesulitan bekerja tanpa bantuan, terkendala oleh modal yang minim, kurangnya target, serta keterbatasan pengetahuan dalam pemasaran produk. Meski masih banyak yang harus dipelajari, aku percaya bahwa keberlanjutan usaha ini memerlukan kreativitas dan kemauan untuk terus belajar.
Kesulitan pertama yang aku rasakan adalah menjalani usaha ini sendirian, tanpa dukungan asisten. Hal ini terjadi karena terbatasnya modal, kurangnya target yang jelas, dan minimnya pemahaman mengenai pemasaran produk. Namun, meski sulit, aku memutuskan untuk melanjutkan usaha ini karena cintaku pada produk-produk ini, dan aku tidak terlalu terbebani oleh hasil penjualan yang belum optimal.
Produksi teh herbal lamina tea sampai ke pemasaran dilakukan sendiri. Belum lagi modal yang terbatas membuat bisnisku berjalan lambat |
Mengatasi tantangan dalam menjalankan bisnis, aku menyadari bahwa dukungan dari keluarga dan teman terdekat sangatlah penting. Meskipun tidak selalu dalam bentuk materi atau tenaga, dukungan moral dari mereka menjadi pendorongku untuk tetap bersemangat. Bagi pemula seperti aku, memulai bisnis memerlukan lebih dari sekadar dukungan moral. Alternatif seperti memiliki tabungan pribadi, menjual barang tak terpakai, atau bahkan mengikuti kompetisi bisnis bisa menjadi langkah-langkah yang membantu mendukung modal dan pengembangan bisnis.
Terkadang, dukungan finansial dari keluarga tidak mencukupi, dan dalam situasi seperti ini, mencari alternatif lain seperti memiliki tabungan sendiri, menjual barang tak terpakai, atau bahkan berpartisipasi dalam kompetisi bisnis dapat menjadi langkah yang membantu mengembangkan bisnis.
Dengan semangat pantang menyerah dan dukungan dari orang terdekat, aku yakin bahwa bisnis ini akan terus berkembang. Menghadapi keterbatasan dan kesulitan adalah bagian dari perjalanan, dan aku berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang dalam menjalankan bisnis ini.
Pemberdayaan UMKM: Transformasi Nyata di Situbondo dan Indonesia
Pemberdayaan ultra mikro dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia membawa dampak positif yang tak terbantahkan. Keberhasilannya tergambar melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat, di mana 97% dari mereka terlibat dalam kegiatan ini, memberikan kontribusi besar dalam menanggulangi tingkat kemiskinan. UMKM bukan hanya pencipta lapangan kerja baru, tetapi juga menjadi tulang punggung, menyumbang 99% dari total lapangan kerja yang dihasilkan di Indonesia.
Baca juga: Rujak buah legendaris di Situbondo
Peran vital UMKM tidak hanya terasa secara nasional, tetapi juga memberi sentuhan lokal, seperti yang dialami di Situbondo, Jawa Timur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Situbondo menunjukkan bahwa ada 150.000 UMKM di wilayah tersebut, dengan kontribusi luar biasa terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) setempat, mencapai 45%.
Bukan hanya aku, yang merintis usaha "Lamina Tea," banyak pelaku UMKM di Situbondo dan Indonesia yang merasakan dampak positif. Sokongan dari berbagai pihak, termasuk Bank BRI, menjadi kekuatan penggerak dalam pengembangan bisnis UMKM di Situbondo dan seluruh Indonesia. Bank BRI memberikan dukungan komprehensif, mulai dari pemberian pinjaman modal hingga pelatihan, serta bantuan pemasaran melalui pameran produk unggulan lokal.
Menangkap Perubahan dengan BRI: Cermin Sukses UMKM di Indonesia
Melalui beragam inisiatif, Bank BRI telah menjadi mitra utama bagi UMKM dalam menghadapi tantangan. Keberhasilan pemberdayaan di Situbondo mencerminkan kolaborasi yang efektif antara pelaku UMKM dan Bank BRI.
Baca juga: Tajin Palappa, makanan khas Situbondo yang menggoda
Dengan terus menggali potensi UMKM dan mendukungnya melalui berbagai program, Bank BRI dan pelaku UMKM seperti aku bersama-sama menciptakan perubahan nyata. Melalui perpaduan kekuatan lokal dan dukungan perbankan, pemberdayaan UMKM tidak hanya menjadi kenyataan di Situbondo, tetapi juga menjadi cermin bagi kesuksesan UMKM di seluruh Indonesia. Mari bersama-sama menjadikan UMKM sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Bank BRI, sang raksasa perbankan dengan 121 juta nasabahnya, memainkan peran sentral dalam melodi pemberdayaan ultra mikro dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga bulan September 2023, BRI telah menyumbangkan kekuatan finansial sebesar Rp1.038,90 triliun untuk sektor ini, membentuk harmoni sebesar 83,06% dari total kredit perusahaan. Program pemberdayaan ini melibatkan notasi pembiayaan, pelatihan sebagai kunci utama, pendampingan yang lembut, dan akhirnya bantuan pemasaran yang membawa melodi kejayaan.
Dari ujung ke ujung negeri, Bank BRI berhasil menggerakkan simfoni kesejahteraan masyarakat. UMKM, sebagai pemain utama, menarik 97% dari panggung tenaga kerja, menghadirkan solusi bagi berkurangnya garis kemiskinan, dan mengiringi lahirnya adegan lapangan kerja baru. Di Situbondo, Bank BRI membuka partitur kredit senilai Rp2,8 triliun dan mengatur 35 unit alat musik kerja. Program pemberdayaan di sini menggabungkan elemen pembiayaan sebagai melodi utama, pelatihan sebagai harmoni pendukung, dan bantuan pemasaran sebagai ritme yang positif, menciptakan notasi peningkatan kesejahteraan, komposisi lapangan kerja, dan kontribusi abadi untuk pertumbuhan ekonomi setempat.
Tantangan dan Kesulitan Pelaku UMKM
Namun, seperti notasi indah yang disajikan, lagu pemberdayaan tidak luput dari beban isu-isu yang harus dihadapi oleh para pelaku ultra mikro dan UMKM. Hasil survei Kementerian Koperasi dan UKM 2023 memperlihatkan bahwa notasi sulit akses pembiayaan, syarat yang ketat, dan ritme bunga yang tinggi menyulitkan langkah mereka. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan untuk memelopori bisnis menjadi improvisasi yang perlu disuarakan, sementara harmoni pemasaran produk terasa keras dipahami.
Di antara hembusan angin di Situbondo, notasi terdengar semakin rumit. Isu-isu infrastruktur yang terjalin dengan alunan jalan yang buruk membuat melodi bisnis terputus. Hambatan akses teknologi memperdengarkan nada kesulitan, terutama bagi mereka yang terputus dari gemerincing internet dan gemuruh komputer. Tidak ketinggalan, melodi bisnis terdengar agak semrawut dengan ketidakstabilan pasokan bahan baku yang menghentak melodi keberlanjutan dengan harga yang seimbang.
Bank BRI: Mewujudkan Impian UMKM, Menyentuh Nusantara
Dalam alunan gemuruh perekonomian, Bank BRI berdiri sebagai pemimpin, mengukir cerita keberdayaan bagi ultra mikro dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Setiap langkahnya membawa harmoni positif bagi perekonomian Indonesia dan khususnya Kabupaten Situbondo.
Bank BRI, sebagai pelaku utama dalam memutar roda keberdayaan, berhasil mengekspresikan kemakmuran masyarakat Indonesia:
- Menambah Tenaga Kerja: Ultra mikro dan UMKM, sebagai solois yang merdu, mengisi panggung tenaga kerja nasional dengan kontribusi luar biasa, mencapai 97%. Mereka adalah penyumbang utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan tingkat kemiskinan.
- Menciptakan Lapangan Kerja: Dengan melodi inovasi, UMKM menciptakan 99% dari seluruh lapangan kerja baru di Indonesia, menghadirkan peluang dan meredakan sorotan pengangguran.
- Overtur Pertumbuhan Ekonomi: Sebagai konduktor pertumbuhan, peran vital ultra mikro dan UMKM tidak hanya terasa di lapangan kerja, tetapi juga dalam membentuk harmoni konsumsi, mendorong ekspor, dan menciptakan inovasi yang mengguncang dunia bisnis, membawa simfoni pertumbuhan ekonomi nasional menuju puncak.
Di panggung lokal, Kabupaten Situbondo menjadi saksi bisu keberhasilan Bank BRI dalam memainkan melodi keberdayaan:M
- Meningkatkan Kesejahteraan: Ultra mikro dan UMKM di Situbondo, seperti serenade yang mengalun, mengambil peran besar dengan menyerap 80% dari total tenaga kerja di kabupaten. Dalam nyanyian ini, mereka memainkan peran utama dalam meningkatkan kesejahteraan dan meredam gelombang kemiskinan.
- Peningkatan Lapangan Kerja: Dalam harmoni lapangan kerja baru, ultra mikro dan UMKM di Situbondo menciptakan 85% dari total peluang pekerjaan baru. Mereka, seperti musisi handal, mengatasi tingkat pengangguran dan menciptakan karya yang harmonis.
- Pertumbuhan Ekonomi: Dengan kreativitas yang membara, ultra mikro dan UMKM di Situbondo menjadi komposer pertumbuhan ekonomi lokal. Mereka, dengan melodi konsumsi yang membahana, dorongan ekspor yang mendalam, dan inovasi yang menggelora, menyumbangkan keberlanjutan pada pertumbuhan ekonomi di tanah air mereka.
Beberap Jejak Cemerlang Bank BRI untuk UMKM
Transisi UMKM, Digitalisasi BRI di Situbondo
Kredit: Stasiun Kopi Kang Dodik |
Di alun-alun digital, lebih dari 8.700 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menari dalam harmoni transisi ke sistem pembayaran digital. Dalam pementasan ini, QRIS menjadi bintang utama, membawa angin segar bagi 6.700 pelaku UMKM melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI).
QRIS telah membawa manfaat besar. Bagi penjual dan pembeli di pasar tradisional dan car free day di alun-alun, menggunakan QRIS tidak hanya tentang transaksi tanpa uang kembalian, tetapi juga tentang keamanan dan kecepatan. Dengan usaha keras, Bank BRI bersama pemerintah daerah dan stakeholder terus memainkan simfoni edukasi dan sosialisasi untuk membimbing pelaku UMKM beralih ke ranah digital.
Pembiayaan yang Membentuk Mimpi: Cerita Sukses Lies Herawati
Dalam catatan cemerlang Bank BRI, Lies Herawati dari Makassar memeluk mimpi dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 15 juta. Usahanya dalam kerajinan Bosara dan tudung saji bukan hanya berkembang, tetapi juga mendapatkan pesanan dari luar kota. Dengan dukungan KUR BRI, Lies melebarkan sayap bisnisnya secara mandiri, bergerak dalam dunia daring dengan omzet rata-rata Rp 2 juta per bulan. KUR BRI memberikan ruang dan waktu bagi Lies untuk mengembangkan usahanya tanpa beban modal yang terlalu besar.
Localoka: Membangun Panggung Digital untuk UMKM
Bank BRI merayakan peluncuran Localoka, panggung digital yang mengagregasi produk kelompok usaha binaan dan UMKM. Melalui acara Bazaar Klaster Mantriku di Kantor Pusat BRI, Localoka memperkenalkan beragam produk, mulai dari buah, sayur, frozen food, hingga makanan ringan. Inisiatif ini membawa semangat baru untuk mengatasi keterbatasan pemasaran produk klaster di wilayah lokal, memperkuat tenaga pemasar BRI, dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk kelompok usaha binaan.
Empat Program Unggulan Bank BRI
Bank BRI menjalin keberdayaan UMKM melalui empat program berikut:
Klasterkuhidupku: Mengangkat Kelas UMKM
Program ini telah memberikan inspirasi bagi 19.533 klaster perusahaan di Indonesia hingga Oktober 2023. Peningkatan pelaku usaha pada klaster berdaya dan berfokus pada sektor produksi dan pertanian membentuk melodi keseimbangan ekonomi.
Desa BRILian: Merajut Peran Masyarakat Desa
Desa BRILian menjadi pelatihan bagi aparat desa, pengurus BUMDes, dan pelaku UMKM di desa binaan BRI. Dukungan ini mencapai 2.843 masyarakat di Indonesia hingga September 2023, membangun jaringan ekonomi yang kokoh di tingkat desa.
Rumah BUMN: Tempat Berkumpulnya Inspirasi
Sebanyak 54 Rumah BUMN menjadi rumah bagi lebih dari 400 ribu UMKM, menyelesaikan lebih dari 11.000 sesi pelatihan. Rumah BUMN menjadi wahana pembelajaran bagi UMKM, memberikan ruang bagi pertumbuhan dan inovasi.
Kredit: umkmindonesia.id |
UMI, atau Holding Ultra Mikro: Menyatukan Daya Ultra Mikro
Program ini, baru berjalan selama dua tahun, telah mengintegrasikan lebih dari 37,3 juta nasabah peminjam dan mencapai pertumbuhan 17,3% dari tahun ke tahun. Outstanding kredit dan pembiayaan mencapai Rp 614,9 triliun, menjadi bukti keberhasilan UMI Holding dalam memberdayakan ultra mikro.
Bank BRI bukan hanya menjadi pemain, tetapi juga Pahlawan UMKM dalam simfoni pemberdayaan ultra mikro dan UMKM di Indonesia. Upaya mereka membentuk notasi positif dalam perekonomian, memainkan lagu kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Sebagai penikmat setia melodi keberlanjutan, aku berharap agar Bank BRI terus berinovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan menjalin kolaborasi yang memberikan sentuhan harmoni bagi setiap langkah keberdayaan di negeri ini. Bank BRI Untuk Indonesia.
Comments