Pernahkah kamu merasakan matamu berkunang-kunang dan migrain setelah seharian menatap layar hape? Aku mengalaminya. Aku, Uwan Urwan, seorang pengembara kata, pemburu cerita, dan pencipta puisi, nyaris terjebak dalam jerat kecanduan layar. Mata yang lelah dan kering menjadi teman setia.
Pengalaman Mata Kering karena Terlalu Lama Menatap Layar Hape |
Keseharianku sebagai seorang blogger, kreator konten, dan penulis puisi membawaku dalam aliran teknologi, menyulut pancaran cahaya layar sepanjang hari. Awalnya hanya urusan pekerjaan, namun perlahan, kebiasaan membuka hape dan laptop terus menggelayuti, meski cahaya pekerjaan telah surut. Mataku pun menjadi korban kelelahan yang terabaikan.
Dalam dunia maya, aku menemukan kebahagiaan berinteraksi, meresapi riset para peneliti, dan terbius oleh pancaran cahaya teknologi. Sulit untuk melepaskan diri dari belenggu kecanduan layar hape, bahkan dalam momen-momen sederhana sehari-hari. Namun, kebahagiaan hakiki ditemukan ketika berada di tengah-tengah teman-teman terdekat, membiarkan hape beristirahat sejenak untuk merajut cerita dan mengukir kenangan. Sayangnya, momen bertemu teman-teman yang kusayangi tidak saban hari. Membuatku tetap sibuk bergelut dengan gawai, di mana cahaya layarnya sering membuatku kelelahan.
Fenomena mata berkunang-kunang dan nata sepet yang kerap terjadi di sekitar kita |
Bukan hanya kisahku ternyata, melainkan fenomena yang terjadi di sekitar dan merajalela di era teknologi ini. Mata yang semakin kering dan lelah telah menjadi tagihan mahal yang harus kita bayar.
Mata berkunang-kunang dan Migrain yang Kualami adalah Salah Satu Bahaya Mata Kering
Saat menjelajah dunia digital terlalu sering, aku pernah merasakan betapa drama penglihatanku menjadi sangat menyulitkan hidup. Kadang, tanpa aba-aba, mataku berkunang-kunang dan migrain menggebu menjadi pelengkap tak diinginkan. Layar hape yang seharusnya penuh warna, kini tenggelam dalam kabut kelam.
#InstoDryEyes sebagai #SolusiMataKering wajib dimiliki |
Tak ada yang bisa kulihat, mataku seperti terjebak dalam kabut kepenatan. Pusing yang menyengat, seolah dunia memutar kepalaku dalam kebingungan tak terbatas. Layar hape menjadi samar, dan aku harus menutup mata, memaksa diri untuk tidur, meresapi kegelapan yang tak bersuara.
Ini bukan cerita baru. Sudah berlangsung cukup lama, dan aku tak tahu kapan tepatnya mata berkunang-kunang dan migrain muncul bagai petir yang tiba-tiba menghunus kepalaku. Awalnya, kutafsirkan sebagai gejala tekanan darah rendah, setiap kali terjadi, aku terlalu lemah untuk bermain hape atau mengecek pesan-pesan. Layar yang semula penuh warna, kini tinggal buram dalam alam semesta kabut.
Setelah bangun tidur, ada rasa lega, meski kepalaku masih terasa tidak nyaman. Aku mencoba mencari obat dengan cara-cara alami. Kadang, aku mencicipi wedang jahe, meramu ramuan yang kutemukan saat ngekos atau membuatnya sendiri di rumah. Namun, pernah aku merasakan momen paling parah. Muntah, begitu banyak dan lama membuatku bertapa di kamar mandi dalam kesakitan, menyelimuti detik-detik tak enak yang membeku. Pengalaman itu bagiku yang paling bikin gusar.
Sebelum tahu penyebabnya, wedang jahelah salah satu #SolusiMataKering |
Aku, yang jarang sekali tergoyahkan oleh muntah, menghadapi kenyataan tak terduga ini. Rasanya seakan masa lalu membentuk bayangan yang tak pernah usai. Kuulangi lagi, aku mencoba mengatasi gejala ini sendiri, mengejar kelegaan dengan melahap sepiring sate kambing dan wedang jahe. Meski tak kunjung ke dokter, keyakinanku bahwa tidur adalah obat utama, selalu mengiringi setiap langkah di relung gelap ini.
Akhirnya konsultasi dengan Dokter Spesialis Mata, Kutemukan Efek Mata Kering Akibat Terlalu Lama Menatap Layar Hape
Pada suatu hari, aku menghadapi sakit flu yang mengajakku pada sebuah pertemuan tak terduga dengan seorang dokter di Puskesmas Panarukan, Situbondo. Sekaligus aku menceritakan pengalaman tak nyaman yang kujalani, yaitu mata berkunang-kunang sekaligus migrain. Berharap bisa berobat dengan dua jenis penyakit yang kuderita. Dokter dengan bijaksana menyampaikan, "Mungkin yang membuatmu tak sehat bukan tubuhmu, tapi mata-mu. Bagaimana jika aku merujukmu ke dokter spesialis mata?"
Terkejut menghadapi kemungkinan tersebut, aku melangkah lebih dalam ke dunia perawatan mata. Karena aku tak mengira ada hubungannya mata berkunang-kunang juga migrain dengan mata. Kemudian aku berkonsultasi dengan dokter spesialis mata di Rumah Sakit Elisabeth, Situbondo. Pengecekan umum dilakukan dengan teliti oleh perawat—mengukur minus, silinder, dan segala kemungkinan yang tersembunyi. Namun, hasilnya mengejutkan: mataku tergolong normal, hanya sedikit silinder di mata kanan. Menurut dokter spesialis mata, silinder yang masih kecil itu bukan masalah besar.
Mendapat diagnosa CVS dan alhamdulilah mendapatkan penanganan yang tepat |
Dokter dengan bijak menyarankan aku untuk mencari informasi lebih lanjut tentang Computer Vision Syndrome (CVS) di rumah. "Sepertinya kamu mengalami Computer Vision Syndrome (CVS) akibat terlalu lama menatap layar hape. Mata yang berkunang-kunang dan migrain adalah sinyal tubuh untuk berhenti sejenak dari layar." Kemudian, dokter spesialis mata itu meresepkan obat tetes mata sebagai langkah pertama mengatasi mata lelah dan mata kering yang kualami. Ternyata bahaya mata kering jika dibiarkan berlangsung selama bertahun-tahun itu efeknya sangat mengganggu.
CVS adalah salah satu akibat dari terlalu lama menatap layar smartphone |
Kemudian, aku rutin menjalani ritual dengan obat tetes mata yang diberikan dokter spesialis mata. Saat berkegiatan di depan layar, dia menyarankanku untuk menyempatkan waktu melihat sekitar—meresapi keindahan dunia nyata, khususnya yang dipenuhi hijau-hijau alam. Inilah perjalanan awalku dalam menyikapi tanda-tanda mata kering, mata lelah, dan Computer Vision Syndrome (CVS) yang selama ini kuabaikan (gejala mata kering: mata pegel, mata sepet, mata kering), mencari solusi yang lembut untuk mata yang berbicara. Tak hanya itu, kadang aku juga mengonsumsi vitamin A untuk memanjakan mataku.
Mengungkap Gejala dan Penyebab Mata Berkunang-kunang serta Migrain yang Kualami
Seperti dalam sepak terjang Computer Vision Syndrome (CVS), mata berkunang-kunang dan migrain adalah gejala lumrah yang meramaikan kabut kehidupanku, sedangkan migrain adalah senandung yang menyayat kepala, begitu menyiksa sampai aku harus memaksa lelap, menjadi salah dua bahaya mata kering yang kubiarkan.
Mata berkunang-kunang bukanlah sekadar sensasi biasa. Itu adalah panggilan hati dari mata yang terlalu lelah dan terbebani oleh kecanggihan layar digital. Terjebak dalam layar yang terus berputar, otot-otot mata bekerja keras hingga mengirimkan sinyal yang tak terabaikan: "Istirahatlah sejenak."
Mata berkunang-kunang tak lepas dari kelelahan mata, di mana irama kehidupan digital membuatnya bekerja lebih keras. Pencahayaan yang mencolok, huruf-huruf kecil yang menari, semuanya membentuk orkestrasi tak harmonis pada mata. Begitu pun migrain, nyanyian yang berdenyut di kepala, sebuah panggilan untuk menghentikan irama yang tak selaras. Itu semua karena terlalu lama menatap layar hape sehingga menyebabkan mata kering dan mata lelah. Bahaya mata kering memang tak main-main.
Sebuah kunjungan ke dokter spesialis mata membawa kabar yang tak terduga. Sebuah perjumpaan yang mengubah jalannya perjalanan mataku. Berbagai riset ilmiah dan jurnal penelitian turut memberikan bayangan terang. Sebuah studi menunjukkan bahwa penderita CVS lebih rentan mengalami mata berkunang-kunang dan migrain dibandingkan dengan yang tidak memiliki CVS.
Sebuah studi Turki yang mengevaluasi 58 individu dengan migrain melaporkan bahwa kemungkinan mengalami mata kering 5,03 kali lebih tinggi pada mereka dengan migrain dan aura dibandingkan dengan mereka tanpa aura (95% CI, 1,42–17,83). Data ini menunjukkan bahwa migrain dengan aura lebih erat terkait dengan aspek mata kering dibandingkan dengan migrain tanpa aura.
Studi lain di Turki dengan 46 individu migrain (diagnosa oleh seorang ahli saraf) menemukan bahwa durasi hidup migrain berkorelasi dengan keparahan gejala mata kering, stabilitas air mata, dan produksi air mata. (Sumber artikel: ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7939506/)
Sebuah studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Journal of the American Medical Association pada tahun 2020 menemukan bahwa kelelahan mata dapat memicu pelepasan zat kimia di otak yang dapat menyebabkan migrain. Obat tetes mata sebagai solusi pertama mengatasi mata lelah. Ritual harian dengan obat tetes mata memulihkan cahaya mataku, memberikan sentuhan lembut dalam setiap jepitan.
Tentu saja mulanya penyakitku punya gejala mata kering tapi kuabaikan sampai jadi parah. Gejala mata kering: mata pegel, mata sepet, mata kering. Gejala mata kering seperti tak terlalu berbahaya, mata sepet, mata pegel, mata kering, mata seperti lelah. Seperti biasa saja, seperti kelelahan biasa. Padahal gejala mata kering: mata pegel, mata sepet, mata kering harus segera disadari dan ditangani. Jika tidak, bahaya mata kering bisa amat sangat mengganggu.
Insto Dry Eyes Sebagai Solusi Mata Kering dan Mata Lelah
Mata kering membawa ketidaknyamanan hidup jika terjadi dalam jangka panjang, Apabila mata kering tidak diatasi bisa meningkatkan risiko sindrom yang kualami, atau bahkan lebih parah. Mengurangi paparan terhadap layar hape/laptop ternyata menjadi langkah awal yang sangat berarti. Sinar biru dapat mempercepat mata menjadi kering, sehingga mencari cara untuk meminimalkan dampaknya menjadi penting.
Hubungan antara mata kering dan migrain memiliki gejala yang seragam, yaitu fotofobia. Sama seperti yang aku alami, mataku juga mengalami fotofobia dalam keadaan normal. Fototofobia adalah kepekaan atau ketidaknyamanan terhadap cahaya, seperti cahaya terang atau sinar matahari yang intens. Hal ini dapat menyebabkan mata menjadi iritasi atau sakit. Jika mataku disorot oleh cahaya yang intensitasnya tinggi, mataku langsung berkunang-kunang. Itu juga bisa menyebabkan kepalaku sakit seperti digoyang dalam loyang.
Pada gambar menunjukkan jalur saraf fotofobia terpilih dalam mata kering dan migrain. Cahaya memicu sinyal dari sel batang dan kerucut yang dikirim melalui sel amakrin dan bipolar (tidak ditunjukkan) ke sel ganglion retina (RGC), yang proyek ke inti olivary pretectal (OPN, garis hijau). Garis biru: sinyal parasimpatik berjalan dari OPN ke inti saliva superior (SSN), kemudian ke ganglion sfenopalatin (SPG), dan pembuluh darah mata dan duramater untuk memediasi vasodilatasi. Garis merah: sinyal aferen trigeminal dari kornea (diberangsang oleh gangguan kornea), pembuluh darah mata, dan pembuluh darah duramater (diberangsang oleh vasodilatasi) berjalan ke ganglion trigeminal (TG) kemudian ke inti trigeminal caudalis (TNC) dan akhirnya talamus posterior. Secara alternatif, sinyal yang dipicu cahaya dari sel RGC fotosensitif intrinsik (ipRGC) langsung menuju talamus posterior (garis ungu). Garis hitam: sinyal dari talamus posterior menuju korteks somatosensori dan visual untuk memediasi gejala mata kering dan migrain. Perlu diperhatikan bahwa jalur lain fotofobia yang melibatkan hipotalamus dan sel batang dan kerucut retina tidak ditunjukkan. (Sumber gambar dan keteranganya: ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7939506/)
Dalam untaian keseharianku yang penuh cerita, mataku menemukan penyembuhnya: Insto Dry Eyes sebagai solusi mata kering dan mata lelah. Dua kata yang membawa kelembutan seiring dengan hentakan tak henti dari Computer Vision Syndrome (CVS) yang kuderita. #InstoDryEyes akhirnya menjadi temanku, menyelamatkan bahaya mata kering, mata sepet, mata lelah, mata pegal, dan pikiran yang penuh dengan gejolak masa kini.
Sebotol biru dengan bahan ajaib hydroxypropyl methylcellulose, Insto Dry Eyes adalah jawaban atas seruan mata yang haus akan kelembutan dan sebagai #SolusiMataKering. Setiap detik menjadi ritual penyelamatan, satu tetes untuk mengembalikan sinar pada mata yang lelah. Tidak hanya sebuah obat, tetapi pencerita cerita di balik mata yang berkunang-kunang.
Insto Dry Eyes sebagai solusi mata kering dan mata lelah |
Dalam keseharian, mata berkunang-kunang dan migrain menjadi bahasa tubuh, merayakan ketidaksempurnaan saat berlayar di lautan digital. Tentu saja larutan isotonik steril yang mengandung hydroxypropyl methylcellulose ini menjadi penyelamat dalam senandung mata yang haus akan kelembaban, meredakan gejala mata kering seperti gatal, perih, dan sensasi terbakar. Sebuah obat, bukan sekadar untuk mata, tapi juga untuk jiwa yang menanti setiap titik pelipur lara.
Berinteraksi dengan dunia digital, mataku menjadi saksi bisu dari gejolak layar. Kelelahan mata, paparan angin kering, dan teriknya layar digital, semua menjadi sumber ketidaknyamanan. Obat tetes mata ini, dengan pelumasnya yang lembut, melapisi mata, memberikan perlindungan dan kenyamanan dalam setiap tetesnya agar terhindar dari bahaya mata kering.
Insto Dry Eyes sebagai solusi mata kering dan mata lelah, juga sebagai bentuk cinta pada mata yang telah menjelajahi dunia digital. Sebuah perjalanan yang membawa mataku menyusuri warna-warni layar, dari kelelahan hingga kesejukan yang membahagiakan. Sebuah cahaya di ujung terowongan mata yang kering dan lelah.
#InstoDryEyes sebagai #SolusiMataKering wajib dimiliki karena mengandung air mata buatan |
Dalam perjalananku setelah berobat, larutan isotonik steril tetes mata ini menjadi pahlawan. Hydroxypropyl methylcellulose menjadi penyair yang menulis puisi kelembutan pada setiap inci mataku. Saat mataku kembali berkisah, mata kering bukan lagi hambatan, tapi peluang untuk merayakan kelembutan yang hadir setiap hari.
Mengungkap #SolusiMataKering
Sebelum kita membenamkan diri dalam solusi efektif untuk mata kering, ayo kita kenali lebih dekat apa sebenarnya penyebabnya.
Penyebab Mata Kering yang Perlu Kita Kenali:
Frekuensi Berkedip yang Berkurang
Aku dan kamu mungkin tidak sadar bahwa ketika kita fokus pada layar, kita cenderung kurang berkedip menyebabkan mata lelah, pata pegal, mata sepet. Frekuensi berkedip yang rendah dapat menyebabkan mata kering dan tidak nyaman. Segera tangani penyebab mata kering yang dirasakan.
Fokus menatap layar membuat mata kita mengurangi intensitas berkedip |
Udara Kering
Udara kering, terutama di lingkungan ber-AC, dapat menguras kelembapan alami mata. Mata yang kekurangan kelembapan rentan terhadap iritasi.
Cahaya Layar yang Terlalu Terang
Paparan cahaya layar yang terlalu terang dapat meningkatkan kelelahan mata dan mengakibatkan mata kering. Kontrol tingkat kecerahan layar dapat membantu mengurangi tekanan pada mata.
Posisi Layar yang Tidak Tepat
Jarak dan posisi layar yang tidak sesuai dapat memberikan tekanan tambahan pada mata. Mari kita cari tahu bagaimana mengatur lingkungan kerja yang ergonomis untuk melindungi mata.
Kredit: researchgate.net/publication/273813532_Computer_vision_syndrome_A_review |
Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis, seperti arthritis atau Sjogren's syndrome, dapat mempengaruhi produksi air mata dan menyebabkan mata kering.
Tips Mengatasi Mata Kering dengan Insto Dry Eyes: Menjaga Kesehatan Mata di Era Digital
Aku dan kamu, kita semua sering terjebak dalam dunia layar digital, tanpa menyadari dampaknya pada mata kita. Jangan biarkan mata kering mengganggu produktivitasmu! Inilah beberapa tips personal yang dapat membantu kamu mengatasi mata kering akibat Computer Vision Syndrome (CVS).
Intip Rahasia Istirahat Teratur
Setiap 20 menit, alihkan pandanganmu dari layar selama 20 detik. Tataplah sesuatu yang jauh, seperti jendela atau pohon. Dengan begitu, mata kita dapat bernapas sejenak.
Alihkan pandangan kita secara berkala dari layar hape/laptop |
Pilih Pencahayaan yang Pas
Atur pencahayaan di sekitar komputer dengan bijak. Pastikan pencahayaan tidak terlalu terang atau terlalu redup. Ini membantu menghindari ketegangan mata yang berlebihan.
Terhubung dengan Ukuran Font yang Nyaman
Gunakan font yang besar dan mudah dibaca. Jangan biarkan mata bekerja keras untuk membaca teks kecil di layar.
Jaga Jarak, Jaga Mata
Atur jarak antara layar dan mata sekitar 50-70 cm. Ini membantu menghindari stres mata yang berlebihan.
Lembapkan Mata dengan #InstoDryEyes
Jagalah kelembapan mata dengan obat tetes mata. Insto Dry Eyes sebagai solusi mata kering dan mata lelah. Biarkan mata kamu merasa fresh dan nyaman. Aku, Uwan Urwan, sebagai konten kreator selalu melindungi mataku dengan larutan isotonik steril yang bisa diteteskan pada mata, minum vitamin A, dan makan-makanan sehat.
Insto Dry Eyes sebagai solusi mata kering dan mata lelah |
Minum Air, Hindari Mata Kering
Dehidrasi dapat memicu mata kering. Pastikan kamu cukup minum air setiap hari untuk menjaga keseimbangan kelembapan.
Dengan menerapkan tips-tips ini, kamu dapat menghindari mata kering dan menjaga kesehatan mata secara keseluruhan. Tidak perlu khawatir lagi dengan gejala seperti mata merah, berair, atau bahkan migrain. Selalu prioritaskan kesehatan mata, karena mata yang sehat adalah kunci produktivitas yang optimal.
Larutan isotonik steril yang mengandung hydroxypropyl methylcellulose ini hadir sebagai solusi nyata untuk mengatasi permasalahan mata kering. Dengan formulanya yang inovatif, obat tetes mata ini membantu menjaga kelembapan mata secara alami, memberikan kenyamanan sepanjang hari.
Terimakasih kamu sudah menjadi saksi perjalanan mataku, yang kini bersama Insto Dry Eyes sebagai solusi mata kering dan mata lelah, mengatasi penyebab mata kering, menemukan kebahagiaan di tengah layar hape dan dunia digital yang tak pernah berhenti berputar. Semoga mata kita selalu sehat setelah membaca artikelku yang penuh dengan perumpamaan puitis. Terimakasih sudah membaca. Kudoakan engkau selalu sehat dan rezekinya berkelimpahan tiada habisnya. Aamiin.
Comments