Skip to main content

Menapaki Keajaiban Ekowisata Mangrove di Pantai Indah Kapuk

Aku, bersama teman-teman dari Eco Blogger Squad, memulai petualangan lingkungan di hari kedua Eco Blogger Squad Day Out 2023. Kami memutuskan untuk menyisipkan jejak kami di kawasan ekowisata mangrove di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara dengan misi menanam bibit mangrove dan meninggalkan pesan kesadaran.


Hutan mangrove


Dalam perjalanan ini, mari kita melibatkan diri dalam kekayaan hutan mangrove. Terumbu akar bakau menjadi saksi bisu menjaga kelestarian lingkungan pesisir. Aku merenung sejenak, menyadari betapa berharganya peran hutan mangrove:

  • Menjaga kelestarian lingkungan pesisir. Akar bakau menjadi perisai alami, melindungi pantai dari abrasi dan erosi.
  • Mendukung keanekaragaman hayati. Hutan mangrove menjadi rumah bagi flora dan fauna laut, tempat berkembang biak, serta mencari makan.
  • Membantu menjaga kualitas air: Filter alami mangrove menyaring air laut, menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Membantu mengurangi dampak perubahan iklim: Mangrove berperan sebagai penyerap karbon dioksida, memberikan kontribusi positif dalam mengatasi perubahan iklim.


Hutan mangrove


Bukan hanya tempat perlindungan, tapi juga surga kuliner yang tak terduga. Saat kami tiba, sirup buah mangrove dan dodol rujak mangrove disuguhkan sebagai penyambutan istimewa. Sirup yang dihasilkan dari buah mangrove menambahkan nuansa lokal yang autentik. Aku merasakannya, kombinasi tidak terlalu manis dan sedikit asam—rasa yang sulit dilupakan.


Ancaman terhadap Hutan Mangrove: Panggilan untuk Bertindak 

Namun, keindahan ini terancam. Kehidupan mangrove di Indonesia dihadapkan pada ancaman serius, seperti pemanfaatan lahan untuk perumahan dan bisnis pariwisata. Akibatnya, luas area mangrove mengecil, dan ekosistemnya terganggu oleh sampah plastik dan limbah.


Hutan mangrove


Di titik ini, kami, Eco Blogger Squad, mengangkat tangan dan bergerak. Meskipun langkah-langkah kami masih tergolong kecil, penanaman bibit bakau menjadi bukti nyata keseriusan kami. Kami memahami bahwa menjaga keberlanjutan mangrove bukanlah tugas satu orang, melainkan aksi kolektif.


Penanaman Bibit Mangrove

Menggunakan bibit bakau, kami mengikuti proses penanaman dengan penuh semangat. Cara menanamnya sederhana, namun dampaknya besar:


Hutan mangrove


  • Pilih bibit mangrove yang siap tanam: Persiapkan bibit mangrove yang sudah siap ditanam di area tertentu.
  • Pastikan keamanan area tanam: Pastikan area yang akan ditanami mangrove aman dan memiliki kemungkinan keberhasilan yang tinggi.
  • Langkah pertama di air: Nyebur ke dalam area penanaman, baiknya melepas alas kaki untuk kenyamanan.
  • Persiapan bibit mangrove: Lepaskan bibit dari polybagnya, dan kumpulkan polybag untuk dibuang dengan benar.
  • Gali area tanam: Gali area tanam hingga setinggi polybag, memastikan kedalaman cukup untuk menanam mangrove.
  • Tanam bibit dengan baik: Masukkan benih ke dalam lubang yang telah disiapkan, tutup dengan hati-hati, pastikan benih tertanam dengan baik.
  • Ikat bibit di kayu penyangga: Agar bibit tetap berada pada posisi yang benar, ikat bibit dengan kayu yang telah ditancapkan sebelumnya.



Baca juga : Mengenal dan mengolak produk lokal bersama Chef Brian dan PARARA


Setelah langkah-langkah tersebut, sejuta harapan telah tertanam di tanah, tumbuh menjadi pohon mangrove yang tangguh. Inilah bentuk kecil dari komitmen kami untuk menjaga keberlanjutan hutan mangrove.


Keajaiban Mangrove di Indonesia: Keanekaragaman dan Keterancaman

Menggunakan data Peta Mangrove Nasional, kami menyaksikan luas mangrove Indonesia yang mencapai 3.364.076 Ha, menjadikannya sebagai 23% dari total ekosistem mangrove dunia. Papua, dengan luas 1.630.000 Ha, menjadi provinsi dengan mangrove terluas, menyumbang 48,2% dari total luas mangrove di Indonesia.


Hutan mangrove


Namun, fakta menunjukkan bahwa dari luas tersebut, hanya 1.671.140,75 Ha yang masih dalam kondisi baik. Sedangkan sisanya, sekitar 1.817.999,93 Ha, berada dalam kondisi rusak. Peringatan serius tertuju pada kerusakan ini, dan kami, sebagai bagian dari Eco Blogger Squad, merasa tanggung jawab untuk menyuarakannya.


Baca juga: Menelisik lebih dalam hutan Indonesia melalui panca indra kita


Melirik lebih dalam, keberagaman jenis mangrove di Indonesia sungguh luar biasa. Sekitar 60 spesies hidup di hutan mangrove, dengan 38 spesies sebagai pohon mangrove sejati. Aku sebut beberapa diantaranya:

  • Bakau merah (Rhizophora mucronata) memiliki akar napas yang berwarna merah, sehingga disebut bakau merah.
  • Bakau hitam (Bruguiera gymnorrhiza) memiliki kayu yang berwarna hitam, sehingga disebut bakau hitam.
  • Bakau minyak (Ceriops tagal) memiliki kayu yang berwarna kuning kemerahan, sehingga disebut bakau minyak.
  • Bakau putri (Kandelia candel) memiliki bunga yang berwarna putih, sehingga disebut bakau putri.
  • Bakau putih (Avicennia marina) memiliki kayu yang berwarna putih, sehingga disebut bakau putih


Keanekaragaman ini tak terlepas dari pengaruh berbagai faktor, mulai dari kondisi lingkungan, iklim, hingga sejarah geologi. Melalui pengetahuan ini, diharapkan masyarakat semakin mencintai dan menjaga hutan mangrove.


Manfaat dan Fungsi Mangrove yang Mengagumkan: Dari Ekologis hingga Ekonomis

Hutan mangrove, dengan segala keindahan dan keanekaragamannya, membawa manfaat dan fungsi penting bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Berikut adalah sejumlah manfaat yang telah terbukti secara ilmiah:


Hutan mangrove


Manfaat dan fungsi ekologis:

  1. Menjaga kelestarian lingkungan pesisir: Sebagai penahan abrasi, mangrove melindungi pantai dari erosi.
  2. Mendukung keanekaragaman hayati: Menjadi habitat berbagai jenis flora dan fauna laut.
  3. Membantu menjaga kualitas air: Sebagai filter alami, mangrove membersihkan air laut.
  4. Membantu mengurangi dampak perubahan iklim: Menyerap karbon dioksida, memberikan kontribusi positif pada perubahan iklim.


Manfaat dan fungsi ekonomi:

  1. Menjadi sumber mata pencaharian: Kayu mangrove dimanfaatkan untuk kayu bakar, gergaji, dan kerajinan tangan.
  2. Menjadi sumber makanan: Habitat bagi ikan, udang, kepiting, dan hewan laut lainnya.
  3. Menjadi objek wisata: Hutan mangrove menjadi daya tarik wisata alam yang menarik.


Upaya Pelestarian Mangrove: Aksi Bersama Masyarakat

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memperlihatkan bahwa dari total luas hutan mangrove di Indonesia, hampir separuhnya, 1.817.999,93 Ha, berada dalam kondisi rusak. Oleh karena itu, pentingnya upaya pelestarian mangrove tidak bisa diabaikan.


Hutan mangrove


Tidak hanya pembangunan yang menjadi ancaman, sampah plastik juga meracuni kehidupan mangrove. Sampah plastik, terutama kantong plastik, botol plastik, dan gelas plastik, sulit terurai dan dapat menutupi akar mangrove. Akibatnya, proses fotosintesis terganggu dan pertumbuhan mangrove terhambat.


Kami menyadari bahwa upaya pelestarian mangrove tidak hanya sebatas penanaman bibit, melainkan juga melibatkan kesadaran akan sampah plastik. Upaya-upaya yang bisa dilakukan meliputi:

  • Pembiasaan membuang sampah pada tempatnya: Masyarakat perlu diberdayakan untuk membuang sampah pada tempatnya.
  • Pemberdayaan masyarakat pesisir: Masyarakat pesisir perlu dilibatkan aktif dalam menjaga kelestarian mangrove dan mengurangi sampah.
  • Penegakan hukum: Pemerintah perlu menindak tegas pelaku pembuangan sampah sembarangan, termasuk di hutan mangrove.


Hutan mangrove


Hutan mangrove bukan sekadar serangkaian pohon dan akar di pinggir pantai. Ini adalah kehidupan yang memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan lingkungan pesisir. Keberagaman jenis, manfaat ekologis dan ekonomisnya membuatnya layak dilindungi.


Kami, Eco Blogger Squad, percaya bahwa setiap langkah kecil memiliki dampak besar. Tanaman bibit mangrove, kesadaran akan sampah plastik, dan pengetahuan tentang keajaiban mangrove adalah langkah awal kami dalam mempertahankan keindahan alam Indonesia.


Dengan panggilan ini, mari kita bersama-sama menjaga dan melindungi keajaiban ekowisata mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Sebab, keindahan ini bukan hanya hak kita hari ini, tapi warisan yang harus kita lestarikan untuk generasi mendatang. (Foto-foto: pribadi, teman-teman Eco Blogger Squad, dan panitia)


Comments

Rahman Kamal said…
Ternyata mangrove punya banyak manfaat. Bukan hanya untuk lingkungan, tapi, juga bisa memberikan manfaat ekonomi kepada kita jika dimanfaatkan dengan baik. Jadi ingat dengan sebuah pepatah, "Alam memberikan kecukupan bagi kita yang bersyukur" ya, mangrove ini contohnya.

Tapi, ternyata Mangrove juga menghadapi tantangan tersendiri terlebih dengan kondisi alam yang sungguh memprihatinkan saat ini.

Terima kasih telah membagikan semangat dan kesadaran melalui aksi nyata dan tulisan yang begitu menggugah, Mas.

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Menggali Rasa dan Inovasi Kopi Lokal di Setiap Seruput

Dibuat menggunakan Canva Setiap seruput kopi menyimpan cerita yang tak terduga, mulai dari ladang petani hingga ke cangkir kita. Apa jadinya jika kita bisa merasakan perjalanan rasa itu dengan lebih mendalam, dari setiap proses pengolahan biji hingga teknik penyeduhan yang memikat? Sebuah Warisan yang Harus Dilestarikan Gambar pribadi (@uwansart) Indonesia memang istimewa, terutama dalam hal kopi. Di sini, dari Sabang sampai Merauke, kita punya beragam jenis kopi dengan cita rasa yang kaya dan unik. Setiap daerah, dari Aceh sampai Papua, menawarkan sensasi kopi yang berbeda-beda, masing-masing menyimpan cerita dan karakteristik yang khas. Keberagaman inilah yang membuat kopi Indonesia begitu istimewa dan kian diakui dunia internasional. Saat ini, Indonesia bahkan tercatat sebagai penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia—sebuah pencapaian yang tentunya patut dibanggakan. Dalam acara Eco Blogger Squad yang berlangsung dengan penuh semangat, meskipun aku hanya menyaksikan secara online melal

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan say

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Energi Alternatif: Antara Ketergantungan Listrik dan Kerusakan Lingkungan

Dalam dunia yang semakin modern ini, melalui sorotan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, aku mengembara melihat perubahan perilaku rumah tangga secara menyeluruh di Indonesia. Televisi menjadi kawan setia dengan kehadiran mencapai 97,36%, diikuti oleh kulkas, mesin cuci, dan kipas angin yang melibas sekitar 96,72%, 86,62%, dan 96,13% dari rumah tangga. Di sisi lain, perabotan modern seperti kompor listrik dan setrika listrik menyentuh kehidupan 82,11% dan 93,22% rumah tangga. Ketergantungan Indonesia pada Listrik dan Dampak Negatif Lingkungan pada Perubahan Iklim Tak hanya itu, alat elektronik memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Laptop menjadi penguasa dengan persentase 67,45%, sementara handphone mendominasi dengan keterpaparan mencapai 99,13%. Meski komputer, tablet, kamera digital, dan perangkat lain memiliki penetrasi yang beragam, kesimpulannya tetap jelas: masyarakat Indonesia telah menggenggam era listrik dengan tangan terbuka. Persentase tinggi ini men

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka

Styrofoam Aman Digunakan Kok. Siapa Bilang berbahaya?

Hasil pengujian Badan POM RI terhadap 17 jenis kemasan makanan styrofoam menunjukkan bahwa semua kemasan tersebut memenuhi syarat, artinya styrofoam aman digunakan. Sampai detik ini tidak ada satu negara pun melarang penggunaan styrofoam atas dasar pertimbangan kesehatan. Pelarangan penggunaan styrofoam, nantinya akan jadi sampah non organik, di beberapa negara biasanya berhubungan dengan pencemaran lingkungan. Padahal daur ulang styrofoam sangat mudah. Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren pada wadah gabus tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya berada di ambang batas 40-500 ppm. Kalau mencapai 5000 ppm bisa menyebabkan kanker. Bungkus makanan hangat pakai styrofoam aman kok Kemasan makanan styrofoam ternyata sebagian besar adalah udara Badan POM RI menguji 17 jenis kemasan, antara lain berupa gelas POP MIE rasa baso, gelas POP Mie Mini rasa ayam bawang, mangkuk NISSIN Newdles Mie Goreng Pedas Kriuk Bawang, mangkuk Bowl Noodle Soup Kimchi flavour Vegetal, kot

Batik Mangrove, Qorry’s Journey in Conservation & Heritage

I feel like when I wear batik, I look more elegant and even more handsome. Haha! I have to admit, there was a time when I considered batik to be old-fashioned. The designs didn't appeal to me, and I saw it as something my parents or grandparents would wear on formal occasions. But everything changed for me on October 2, 2009, when UNESCO officially recognized batik as an Intangible Cultural Heritage. Suddenly, batik wasn’t just a piece of cloth anymore; it was a symbol of identity, culture, and pride for the Indonesian people. Designers started experimenting with patterns, and batik garments became more fashionable. I found myself buying batik shirts to support our cultural heritage, and my love for batik grew deeper as I discovered the beautiful artistry behind it. Batik, with its intricate techniques, symbols, and cultural significance, has been a part of Indonesia's identity for centuries. It wasn’t long before batik from various regions, including my hometown of Situbondo,

Bukit Pecaron, Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi

Situbondo memiliki banyak pesantren yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur. Pernah mengunjungi pesantren atau melihat segerombolan anak pondok (biasanya anak pondok pesantren disebut anak pondok)? Eniwei , anak pondok sangat khas cara berpakaian dan bertuturnya. Saya adalah orang yang senang berteman dengan anak pondok. Selain karena ramah dan hangat, mereka biasanya tak bermewah-mewah dalam berpakaian. Saya pun jadi nyaman karena tak harus bergaya berlebihan. Biasanya ada banyak orang datang ke pondok pesantren, bertemu kyai, melakukan doa bersama. Bukit syariah Bicara soal pesantren yang tak jauh dari keagamaan, ada salah satu dari beberapa destinasi wisata religi di Situbondo yang biasa didatangi orang dari luar kota, yaitu Bukit Pecaron. Apasih itu Bukit Pecaron? Saya sebut bukit syariah boleh ya. Bukit Pecaron adalah nama bukit kecil yang terletak di tepian pantai di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Sejak kecil saya cuma bisa mel