Skip to main content

Terinspirasi Alam Situbondo: Kisah Jefribagusp dan Soundtrack Epiknya untuk Film Lokal Jagaditta

Menantimu di suatu tempat di Situbondo, terbaringlah keindahan yang tak terucapkan. Itulah yang aku rasakan ketika mencoba meresapi film pendek Jagaditta. Namun, ada satu elemen yang mampu menjadikan pengalaman itu lebih mendalam: Lagu Alam yang membelai jiwa, diciptakan oleh musisi muda Situbondo yang bernama Jefribagusp.

Jefribagusp musisi muda Situbondo
Kredit: Jefribagusp

Pesona Film Lokal Jagaditta

Film pendek Jagaditta adalah film bernuansa alam yang dibumbui puisi yang mendayu-dayu. Meski film itu secara visual tampak amatir, tetapi pesan yang ada di dalamnya sangat dalam dan juga mengajak aku merenung tentang keberadaanku di dalam alam ini. Dan saat melangkah lebih dalam, aku menemukan kekuatan luar biasa dari setiap nada yang dipetik oleh Jefribagusp dalam soundtrack-nya.


film Jagaditta, film pendek bertema alam yang disutradarai oleh Uwan Urwan
Film pendek Jagaditta adalah film bertema alam yang disutradarai oleh Uwan Urwan. Film ini berkisah tentang seorang pemuda yang kembali ke kampung halamannya di Situbondo, Jawa Timur. Di sana, ia menyaksikan keindahan alam yang masih alami, namun juga kerusakan yang mulai terjadi akibat aktivitas manusia.


Jika kamu belum memahami betapa magisnya Jagaditta, film kolaborasi KOMiK dan seniman lokal Situbondo, mari kita mengulang sedikit tentangnya. Film ini bukan sekadar karya sinematik biasa. Ia adalah perjalanan melalui keindahan alam Situbondo yang luar biasa, diselingi dengan untaian puisi dan pesan tentang pentingnya menjaga alam dari kerusakan yang semakin meluas. Dan di balik semua itu, ada suara yang menemani setiap langkah perjalanan: suara alam yang direkam dalam irama dan melodi oleh Jefribagusp.

Mari kita telusuri lebih dalam tentang bagaimana Jefribagusp, musisi lokal Situbondo yang begitu berbakat, mampu menciptakan masterpiece yang menjadi paduan sempurna dengan visual Jagaditta.

Profil Jefribagusp: Musisi Situbondo yang Berkarakter

Jefribagusp musisi muda SitubondoJefribagusp adalah musisi muda berbakat asal Situbondo, Jawa Timur.


Seiring dengan keindahan cerita film Jagaditta, mari kita telusuri lebih jauh tentang tokoh di balik layar yang turut menghidupkan nuansa magis dalam film ini: Jefribagusp, sang musisi muda yang karyanya menyentuh hati banyak orang.

Jefribagusp, bukan nama asing bagi pecinta musik Situbondo. Dengan bakatnya yang luar biasa, dia telah menciptakan banyak karya yang meresapi jiwa. Lewat melodi dan lirik-liriknya yang penuh makna, dia menggambarkan keresahan hidup dan menyampaikan kritikan sosial dengan begitu tajam.

Jefribagusp musisi muda Situbondo


Tidak hanya sebagai musisi, Jefribagusp juga seorang penyair dalam bentuk nada-nada. Setiap goresan katanya terasa seperti curahan hati yang dalam, menyimpan sindiran, satire, dan pandangan hidup yang tajam terhadap dunia di sekitarnya. Lewat single dan album-albumnya, dia telah menghibur banyak orang dari panggung ke panggung lainnya.

Dengan keberaniannya mengekspresikan perasaan dan pikirannya melalui musik, Jefribagusp berhasil menciptakan sebuah soundtrack yang tak hanya menemani adegan-adegan dalam film lokal Jagaditta, tapi juga menghidupkan setiap emosi penontonnya. Kolaborasi dengan seniman lokal lainnya telah memberikan warna dan kekuatan tersendiri pada kisah yang tak terlupakan ini.

Soundtrack Emosional: Lagu berjudul "Lagu Alam"

Lagu alam karya Jefribagusp


Saat kita mendengarkan sebuah lagu, terkadang lebih dari sekadar melodi yang terdengar. Lagu "Lagu Alam" karya Jefribagusp, menjadi bukti nyata bagaimana musik dapat menjadi cermin dari perasaan dan realita di sekitar kita, terutama tentang kerusakan alam di Situbondo.

Dengan lirik yang menggambarkan keindahan alam yang semakin tergerus oleh perubahan manusia, lagu ini mampu menciptakan suasana yang santai namun juga memberikan pesan yang dalam tentang pentingnya pelestarian alam. Melodi yang easy listening menjadi pembawa pesan yang serius tentang perlunya kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Jika kamu penasaran dengan lagu ini, kamu bisa mendengarkannya di Spotify. Namun, di sini aku ingin bagikan sedikit potongan liriknya:

"Aku berjalan mengitari
Tentang indahnya alam ini
Sebuah kota di ujung timur Jawa
Sunguh semuanya tampak berubah
Tak seperti yang aku kira
Sungai-sungai plastik hiasan


Daun mengering
Hutan tergantikan
Laut tercemar
Sawah perlahan hilang
Tanah lapang tinggal cerita
Gedung-gedung menggantikannya

Alam adalah rumah bagi kita semua

Interpretasi "Lagu Alam" Karya Jefribagusp

Pemandangan pelabuhan Panarukan
Keindahan pelabuhan Panarukan 


Kamu pernah merasakan bagaimana sebuah lagu bisa memancarkan perasaan yang begitu dalam? Nah, itulah yang terjadi ketika kita mendengarkan "Lagu Alam" karya Jefribagusp, soundtrack epik dari film Jagaditta.

Dalam lagu ini, ada cerita yang tersembunyi di balik melodi yang menyentuh hati. Ia menceritakan keindahan alam Situbondo yang masih alami, namun juga menyoroti ancaman yang dihadapinya dari perkembangan manusia yang tak terkendali.

Penggambaran keindahan alam Situbondo melalui lirik-liriknya memberikan kita gambaran tentang kedamaian dan ketenangan yang terpancar dari alam yang belum banyak tersentuh oleh manusia. Namun, ada juga pesan yang tersembunyi tentang perlawanan alam terhadap intervensi manusia yang merusak.

Tumpukan sampah di pesisir Panarukan
Mirisnya melihat tumpukan sampah yang dianggap hal biasa bagi masyarakat sekitar


Dalam konteks film Jagaditta, lagu ini menjadi sebuah pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Meski keindahannya belum banyak tersentuh oleh wisatawan, namun alam Situbondo tetap menjadi saksi bisu dari dampak negatif urbanisasi dan kurangnya kesadaran lingkungan.

Dengan kata lain, "Lagu Alam" bukan hanya sekadar lagu, tapi juga sebuah panggilan untuk lebih memperhatikan dan menjaga kelestarian alam. Melalui lirik-liriknya yang menggugah, lagu ini bisa menjadi pemicu bagi masyarakat setempat dan para pengambil kebijakan untuk bertindak dalam melindungi keindahan alam yang masih tersisa.

Panggilan untuk Pelestarian Alam

Pantai Tangsi
Pantai Tangsi yang tampak indah, tapi sebenarnya jika dijelajahi banyak sampah berserakan 


Dari jendela film Jagaditta, kita diajak untuk melihat lebih dari sekadar gambaran visual tentang alam Situbondo. Karya Jefribagusp, soundtrack yang menyertainya, menjadi suara yang menggetarkan hati, bukan hanya untuk merasakan keindahan alam, tapi juga untuk meresapi panggilan dalam menjaganya.

Begitu mendalamnya kesan yang ditinggalkan oleh lagu-lagu Jefribagusp, sehingga kita tak bisa hanya sekadar mendengarkan, tapi juga meresapi makna di balik setiap nadanya. Di sinilah kita disadarkan akan pentingnya peran kita dalam menjaga kelestarian alam Situbondo.

Jagaditta bukan sekadar film, dan lagu-lagu Jefribagusp bukan sekadar suara. Mereka adalah panggilan untuk bertindak, untuk melindungi keindahan alam yang menjadi rumah bagi kita semua. Mari bersama-sama mengambil komitmen untuk melestarikan warisan tak ternilai ini bagi generasi mendatang.

Dalam alam Situbondo, kita menemukan bukan hanya keindahan visual, tapi juga pengalaman pribadi yang mendalam. Mari merenung, merasakan, dan bersama-sama bertindak, karena alam adalah rumah bagi kita semua, dan kita adalah penjaganya.

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Menggali Rasa dan Inovasi Kopi Lokal di Setiap Seruput

Dibuat menggunakan Canva Setiap seruput kopi menyimpan cerita yang tak terduga, mulai dari ladang petani hingga ke cangkir kita. Apa jadinya jika kita bisa merasakan perjalanan rasa itu dengan lebih mendalam, dari setiap proses pengolahan biji hingga teknik penyeduhan yang memikat? Sebuah Warisan yang Harus Dilestarikan Gambar pribadi (@uwansart) Indonesia memang istimewa, terutama dalam hal kopi. Di sini, dari Sabang sampai Merauke, kita punya beragam jenis kopi dengan cita rasa yang kaya dan unik. Setiap daerah, dari Aceh sampai Papua, menawarkan sensasi kopi yang berbeda-beda, masing-masing menyimpan cerita dan karakteristik yang khas. Keberagaman inilah yang membuat kopi Indonesia begitu istimewa dan kian diakui dunia internasional. Saat ini, Indonesia bahkan tercatat sebagai penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia—sebuah pencapaian yang tentunya patut dibanggakan. Dalam acara Eco Blogger Squad yang berlangsung dengan penuh semangat, meskipun aku hanya menyaksikan secara online melal

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan say

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Energi Alternatif: Antara Ketergantungan Listrik dan Kerusakan Lingkungan

Dalam dunia yang semakin modern ini, melalui sorotan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, aku mengembara melihat perubahan perilaku rumah tangga secara menyeluruh di Indonesia. Televisi menjadi kawan setia dengan kehadiran mencapai 97,36%, diikuti oleh kulkas, mesin cuci, dan kipas angin yang melibas sekitar 96,72%, 86,62%, dan 96,13% dari rumah tangga. Di sisi lain, perabotan modern seperti kompor listrik dan setrika listrik menyentuh kehidupan 82,11% dan 93,22% rumah tangga. Ketergantungan Indonesia pada Listrik dan Dampak Negatif Lingkungan pada Perubahan Iklim Tak hanya itu, alat elektronik memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Laptop menjadi penguasa dengan persentase 67,45%, sementara handphone mendominasi dengan keterpaparan mencapai 99,13%. Meski komputer, tablet, kamera digital, dan perangkat lain memiliki penetrasi yang beragam, kesimpulannya tetap jelas: masyarakat Indonesia telah menggenggam era listrik dengan tangan terbuka. Persentase tinggi ini men

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka

Styrofoam Aman Digunakan Kok. Siapa Bilang berbahaya?

Hasil pengujian Badan POM RI terhadap 17 jenis kemasan makanan styrofoam menunjukkan bahwa semua kemasan tersebut memenuhi syarat, artinya styrofoam aman digunakan. Sampai detik ini tidak ada satu negara pun melarang penggunaan styrofoam atas dasar pertimbangan kesehatan. Pelarangan penggunaan styrofoam, nantinya akan jadi sampah non organik, di beberapa negara biasanya berhubungan dengan pencemaran lingkungan. Padahal daur ulang styrofoam sangat mudah. Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren pada wadah gabus tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya berada di ambang batas 40-500 ppm. Kalau mencapai 5000 ppm bisa menyebabkan kanker. Bungkus makanan hangat pakai styrofoam aman kok Kemasan makanan styrofoam ternyata sebagian besar adalah udara Badan POM RI menguji 17 jenis kemasan, antara lain berupa gelas POP MIE rasa baso, gelas POP Mie Mini rasa ayam bawang, mangkuk NISSIN Newdles Mie Goreng Pedas Kriuk Bawang, mangkuk Bowl Noodle Soup Kimchi flavour Vegetal, kot

Batik Mangrove, Qorry’s Journey in Conservation & Heritage

I feel like when I wear batik, I look more elegant and even more handsome. Haha! I have to admit, there was a time when I considered batik to be old-fashioned. The designs didn't appeal to me, and I saw it as something my parents or grandparents would wear on formal occasions. But everything changed for me on October 2, 2009, when UNESCO officially recognized batik as an Intangible Cultural Heritage. Suddenly, batik wasn’t just a piece of cloth anymore; it was a symbol of identity, culture, and pride for the Indonesian people. Designers started experimenting with patterns, and batik garments became more fashionable. I found myself buying batik shirts to support our cultural heritage, and my love for batik grew deeper as I discovered the beautiful artistry behind it. Batik, with its intricate techniques, symbols, and cultural significance, has been a part of Indonesia's identity for centuries. It wasn’t long before batik from various regions, including my hometown of Situbondo,

Bukit Pecaron, Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi

Situbondo memiliki banyak pesantren yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur. Pernah mengunjungi pesantren atau melihat segerombolan anak pondok (biasanya anak pondok pesantren disebut anak pondok)? Eniwei , anak pondok sangat khas cara berpakaian dan bertuturnya. Saya adalah orang yang senang berteman dengan anak pondok. Selain karena ramah dan hangat, mereka biasanya tak bermewah-mewah dalam berpakaian. Saya pun jadi nyaman karena tak harus bergaya berlebihan. Biasanya ada banyak orang datang ke pondok pesantren, bertemu kyai, melakukan doa bersama. Bukit syariah Bicara soal pesantren yang tak jauh dari keagamaan, ada salah satu dari beberapa destinasi wisata religi di Situbondo yang biasa didatangi orang dari luar kota, yaitu Bukit Pecaron. Apasih itu Bukit Pecaron? Saya sebut bukit syariah boleh ya. Bukit Pecaron adalah nama bukit kecil yang terletak di tepian pantai di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Sejak kecil saya cuma bisa mel