Skip to main content

Panen Bunga Telang di Situbondo, Kumanfaatkan sebagai Peluang Bisnis

Bosan di rumah, aku meluncur dengan motor, menjelajahi tempat-tempat sudah lama tidak aku kunjungi, melajukan wisata alam Situbondo yang sunyi. Perjalanan ringan ini membawaku menyusuri jalan-jalan sepi di pinggiran kota Situbondo, tempat yang jauh dari hiruk-pikuk penduduk. Pantai sepi, savana kecil, dan bukit-bukit kecil selalu menjadi pilihan eksplorasi.

Panen Bunga Telang di Situbondo
Bukit tempat aku melakukan wisata alam Situbondo 


Tak seperti tempat yang sepenuhnya terlupakan, tempat-tempat yang kumaksud hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, digunakan untuk menggembala ternak atau mencari rumput sebagai pakan ternak, dan lain-lain. Meski terbengkalai, kehijauan dari semak-semak dan pepohonan memberikan kesan indah. Tempat-tempat itu juga menjadi rumah bagi berbagai serangga, burung, dan organisme lainnya.

Ada Taman Bunga Telang di Kampung Langai, Situbondo

Panen Bunga Telang di Situbondo
Aku lebih asyik memotret bunga telangnza daripada lokasi tempat aku menemukannya


Salah satu petualanganku membawa aku kembali ke bukit dekat Kampung Langai, Situbondo, pada musim hujan. Begitu tiba, mataku terpukau melihat taman bunga telang yang memenuhi semak-semak tepi jalan, menambah keajaiban alam yang tersembunyi. Benar-benar wisata alam Situbondo yang memukau.

Bunga-bunga biru tersebut, bunga telang, ternyata tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Dengan rasa ingin tahu yang tak terbatas, aku mulai berkeliling dan benar, bunga-bunga telang tersebar di banyak area. Belum lagi bunga-bunganya yang berwarna biru sangat mencolok sehingga mudah ditemukan. Sebuah penemuan menakjubkan di tengah petualanganku.

Dalam kesendirian bunga-bunga telang bermekaran, keindahan taman bunga telang dalam wisata alam Situbondo ini belum tersentuh oleh banyak orang. Kecintaanku pada alam mendorongku untuk terus menjelajahi area yang jarang dilirik, menikmati kebersihan, udara segar, dan ketenangan yang belum terjamah.

Wisata Alam Situbondo Sambil Panen Bunga Telang Liar

Panen Bunga Telang di Situbondo
Ada tiga warna bunga telangnyang kudapat. Yang paling jarang yang warna putih


Rutinitas memanen bunga telang telah menjadi bagian tak terpisahkan selama beberapa benerapa waktu. Pernah kubeli bunga telang kering untuk seduhan santai, namun tanpa terpikir panjang, aku malah terpesona untuk memanen sendiri setiap bunga telang yang kutemui. Meski tanpa kresek, tas kecil setiaku selalu menemani petualangan ini. Dengan sukacita, aku mengumpulkan bunga-bunga itu meski harus berhadapan dengan duri tajam semak-semak tempat bunga telang bersarang. Keberanian ini, bagiku, sebanding dengan kebahagiaan yang kurasakan.

Tak berhenti di situ, beberapa hari kemudian, aku kembali ke lokasi yang sama dengan bekal kresek sebagai wadah panen bunga telang. Setiap kali, riang gembira menyertai langkah-langkahku. Berkunjung dan memanen bunga telang kini menjadi ritual yang kuterapkan. Di rumah, bunga-bunga itu menjalani proses pengeringan sebelum kuletakkan dalam toples kecil.

Namun, kisah panen bunga telang ini tidak berakhir dengan bahagia sepenuhnya. Melalui pengalaman memanen berkali-kali, aku menyadari bahwa jumlah bunga telang yang berhasil kukumpulkan ternyata mulai menyusut. Hal ini membuka wawasanku terhadap nilai keberlanjutan dan mendorongku untuk lebih memahami pentingnya menjaga lingkungan.

Mengapa harga bunga telang per kilogram mahal? Pertanyaan itu muncul di benakku saat merasa bunga telang kering yang kukumpulkan setiap kali panen tak mencapai seperempat kilogram. Namun, ini adalah bagian dari petualangan yang memperkaya kecintaanku pada alam. Keberanian melawan duri dan ketidakpastian di alam liar menjadi harga yang tak ternilai. Inilah keindahan yang bisa kita temukan di pinggiran Kota Situbondo, tempat yang mempersembahkan keajaiban yang belum terjamah oleh banyak orang.

Kendala Panen Bunga Telang dan Penyimpanannya

Panen Bunga Telang di Situbondo


Cuaca yang tak menentu selama musim hujan memberikan tantangan baru dalam perjalanan panen bunga telang. Saat mendung, menjemur bunga-bunga telang menjadi hal yang sulit. Awalnya, aku mencoba membiarkannya di wadah menjemur, tapi kejutan menyakitkan datang saat pagi hari, menemukan bunga telang yang hampir kering terjangkit jamur. Rasa sedih menyelimuti hatiku, harus membuang hasil panen bunga telang yang kukumpulkan dengan susah payah.

Tak berhenti di situ, beberapa minggu kemudian, kejutan tak menyenangkan kembali muncul. Toples yang menampung bunga telang kering ternyata juga terkena jamur. Kesedihan itu memaksa aku untuk sejenak mogok panen. Padahal aku suka sekali membuat teh bunga telang pada pagi hari. Namun, tekadku untuk terus belajar dari pengalaman membuatku kembali mencoba beberapa minggu berikutnya.


Aku memutuskan untuk mengatasi masalah jamur dengan membeli silica gel, dan alhamdulillah berhasil. Meski setelah beberapa minggu, bunga telang kering sedikit terasa lembab meskipun aku telah menyimpannya dalam toples rapat. Meskipun tak ada jamur, kekhawatiranku membuatku kembali mengeringkannya agar lebih awet.

Tidak menyerah pada kendala, aku mulai memanen biji-biji bunga telang. Saat musim kemarau tiba, bunga telang di tempat favoritku mengering, dan aku tidak mendapatkan apa-apa lagi. Beruntung, aku sempat memanen biji-biji dan menanamnya dalam pot, meski awalnya hanya rimbun daun tanpa bunga. Kendala tidak berhenti di situ, tanaman yang tumbuh kemudian terkena penyakit kutu daun.

Panen Bunga Telang di Situbondo
Setelah kupotong sampai pangkal batang malah jadi tumbuh subur dan muncul bunga


Tanpa banyak harapan, aku memutuskan untuk memotong tanaman hingga pangkal. Namun, kejutan datang kembali. Tanamannya kemudian tidak hanya subur dengan dedaunan yang lebat, tapi juga mekar dengan bunga yang indah hampir setiap hari. Kembali bangkit setelah kendala, petualangan bunga telangku semakin menarik dan sarat dengan pelajaran berharga.

Mengembangkan Bisnis Teh Bunga Telang

Panen Bunga Telang di Situbondo


Setahun berlalu sejak petualangan bunga telangku dimulai, aku membuka usaha "lamina tea". Melalui usaha ini, aku menjual beragam teh, termasuk teh daun kelor, teh daun murbei, dan teh serai, yang semuanya tumbuh di halaman rumahku. Namun, tantangan muncul ketika aku ingin menciptakan teh bunga telang campuran. Keterbatasan bahan baku membuatnya sulit untuk diwujudkan. Meskipun beberapa teman membeli, jumlahnya terbatas karena bunga-bunga yang kuhasilkan tidak banyak. Meski dengan candaan wkwk, produk teh bunga telang harus kutarik dari daftar jualanku.

Pada akhirnya, aku menyadari bahwa kecilnya produksi teh bunga telang tidak menghalangi mimpi besarku. Mimpi memiliki tanah seluas-luasnya untuk ditanami tanaman buah, sayur, dan herbal terus membara dalam diriku. Meski langkahku masih terbatas, kecintaanku pada alam dan keinginanku untuk melestarikannya sebagai upaya keberlanjutan lingkungan tetap tak tergoyahkan.

Melangkah Bersama Alam dan Mimpi Besar dalam Keberlanjutan Lingkungan 

Dalam petualanganku, meski menemui kendala dan tawa lepas, kecintaanku pada alam tetap mengalir. Usaha menciptakan produk teh bunga telang mungkin terhenti, tapi semangat untuk melibatkan diri dalam keberlanjutan lingkungan tidak pernah pudar. Impian memiliki lahan hijau yang penuh manfaat tetap memandu setiap langkahku.

Mimpi besarku melibatkanmu, mengajakmu merasakan keindahan alam yang jarang didatangi orang. Dengan senang hati, aku berjalan-jalan di area yang masih bersih, merasakan udara segar, dan menyatu dengan kealamian yang belum terjamah. Aku ingin lahan-lahanku menjadi tempat yang nyaman dan memberikan manfaat bagi banyak orang.

Meskipun mimpi besar, aku sadar bahwa langkah-langkah nyata perlu diambil sebagai bentuk keberlanjutan lingkungan. Dari usaha kecil panen bunga telang hingga membuka Lamina Tea, semuanya adalah bagian dari perjalanan untuk mengembangkan mimpi itu.

Comments

Nyi Penengah said…
jadi pengen nanem bunga telang, meski belum tahu banyak manfaatnya
makasih Uwan, sudah ajak aku berkeliling mencari bunga telang di Situbondo

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan la...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Perjalanan Lukisan Uwan’s Art, Dari Kanvas ke Tiga Komunitas

Di sudut meja yang mulai berdebu, aku menarik laci yang hampir terlupakan. Tube-tube kecil cat akrilik berbaris di dalamnya, beberapa masih tertutup rapat, sementara yang lain sudah mulai mengering di tepinya. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak. Sudah lama aku tidak menyentuh kuas dan kanvas. Kesempatan itu datang dari sebuah ajakan—kolaborasi dengan tiga komunitas besar di Jakarta untuk sebuah acara seni dan edukasi di bawah naungan Kompasiana, yaitu Ketapels, KOMiK, dan Ladiesiana.  Kredit: KOMiK Aku, seorang pelukis amatir dari Situbondo, ditawarkan untuk menjadi sponsor sebagai bentuk dukungan untuk acara "Tur Museum sambil Belajar Nulis Naskah Film". Tentu saja, aku tidak bisa menolak. Setelah berpikir, aku memutuskan untuk mendukung dalam bentuk lukisan kanvas. Bagiku, seni bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang indah, tapi juga tentang berbagi makna dan emosi dengan orang lain. Menyentuh Kembali Kanvas yang Terlupakan Aku menuangkan sedikit demi sedikit cat ...

Imron, Penggerak Literasi dari Desa Trebungan, Situbondo

Moh. Imron adalah bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan cinta pada ilmu bisa membawa perubahan nyata bagi komunitas. (Kredit foto: Moh. Imron) Di sebuah sudut kecil Situbondo, ada seorang pria yang menjalani hidupnya dengan kesederhanaan, namun penuh mimpi besar. Namanya Moh. Imron, sosok yang kini dikenal sebagai direktur takanta, sebuah komunitas literasi yang menjadi rumah bagi banyak penulis terutama di Situbondo. Meski begitu, Imron bukanlah seseorang yang langsung dilahirkan sebagai penggerak. Masa kecil hingga remajanya lebih sering diwarnai rasa minder daripada percaya diri. Dari Anak Pemalu Menjadi Sosok Berani Ilustrasi dibuat menggunakan Canva Dulu, Imron adalah remaja yang merasa tertinggal. Saat teman-temannya sibuk dengan ponsel dan berbagai aktivitas, ia bahkan tidak memiliki telepon genggam. Pelajaran TIK di sekolah menjadi momok karena ia tak pernah menyentuh komputer sebelumnya. Tapi rasa minder itu justru menjadi titik awal perjalanan perubahan. Imron memutusk...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...