Pernahkah kamu nekat makan buah yang sudah terlalu matang? Dua tahun lalu, aku memanen buah noni liar yang tumbuh dekat sawah, niatnya sih mau dibuat rujak. Tapi buahnya malah kelamaan matang. Dan tahu tidak? Baunya ampun dah, tidak bisa dibayangkan! Teksturnya juga lembek banget, seperti bokong mantanku. Akhirnya, dengan terpaksa aku kubur saja di tanah, untungnya waktu itu musim hujan. Kira-kira apa yang terjadi selanjutnya ya?
Ternyata Buah Mengkudu yang Kubuang Tumbuh
Jujur, aku nggak nyangka bakal tumbuh. Tapi surprise, ternyata tumbuh loh! Dari biji buah noni yang tak sengaja aku tanam itu, sekarang tanamannya sudah setinggi 2,5 meter. Aku sudah panen dua kali nih. Rencananya mau bikin rujak buah mengkudu lagi. Pasti bakalan enak banget!
Bayangkan saja, dari buah mengkudu matang yang baunya super duper nyengat, sekarang bisa menghasilkan buah yang segar dan siap diolah jadi rujak yang lezat.
Beberapa teman merasa aneh saat aku bercerita maka rujak buah mengkudu. Beberapa menanyakan, “Apakah enak? Bagaimana rasanya?” Ya tentu saja enak, tapi sayang aku tidak tahu resep membuat bumbu rujak buah mengkudu yang biasa orang bikin. Jadi aku bikin bumbunya sesuai dengan seleraku saja. Rasanya tetap enak, tapi aku berharap bisa menemukan resep bumbu rujaknya suatu saat biar mengembalikan kenanganku dulu saat makan rujak buah mengkudu ramai-ramai.
Rahasia Antioksidan Mengkudu
Buah mengkudu kaya antioksidan. Antioksidan membantu melawan efek kerusakan oksidatif dan radikal bebas. Makanan tumbuhan seperti noni menyediakan tingkat tinggi fitokimia dan antioksidan. Penelitian yang diposting di Molecules mencatat sejumlah fitokimia dan antioksidan dalam buah mengkudu, antara lain flavonoid, lignan, iridoid, antrakuinon, kumarin, terpenoid, sterol, asam lemak, polisakarida
Data gizi untuk versi jus buah mengkudu murni, yang diposting ke FoodData Central dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), menyatakan bahwa satu sajian jus noni murni organik sebanyak 30 mililiter (ml) mengandung:
- kalori: 5,1
- protein: 0 gram (g)
- lemak: 0 g
- karbohidrat: 1 g
- serat: 0 g
- gula: 1 g
- natrium: 5,1 mg
- vitamin C: 9 mg
Kandungan gizi bisa berbeda untuk setiap buah tergantung daerah pertumbuhannya dan iklim, kondisi pertumbuhan, dan bahan tambahan dalam setiap produk.
Di Indonesia sepertinya buah mengkudu jarang dimanfaatkan menjadi jus kecuali untuk orang yang sedang menjalani pengobatan. Padahal jus buah mengkudu punya manfaat potensial seperti meredakan nyeri sendi, mendukung sistem kekebalan tubuh, dan penurunan berat badan.
Kenapa Harus Menanam Mengkudu di Rumah?
Mengkudu (Morinda citrifolia) dikenal secara komersial sebagai noni, tumbuh secara luas di seluruh Pasifik dan merupakan salah satu sumber obat tradisional yang paling signifikan di antara masyarakat kepulauan Pasifik.
Mengkudu sangat menguntungkan secara ekonomi mulai dari akar sampai buahnya. Semua bagian tanaman memiliki penggunaan tradisional dan/atau modern, termasuk akar dan kulit kayu (pewarna, obat), batang (kayu bakar, alat), dan daun dan buah (makanan, obat).
Tak hanya itu, tanaman mengkudu terkenal karena toleransinya yang sangat luas terhadap lingkungan. Mengkudu tumbuh di tanah yang tidak subur, asam, dan alkalin, serta cocok di daerah sangat kering hingga sangat basah. Noni secara alami ditemukan di situs yang relatif kering hingga lembab atau daerah rendah yang dekat dengan garis pantai. Toleransi lingkungan yang luas dari mengkudu juga termasuk paparan terhadap angin, kebakaran, banjir, dan kondisi garam.
Kreasi Mengkudu yang Lezat dan Menyehatkan
Buah mengkudu saat matang memang baunya tidak enak. Kalau dari baunya saja tidak enak, aku tidak mau mencoba memakannya walaupun beberapa kali aku menemukan orang memakan langsung buah mengkudu matang. Kalau masih belum matang dan keras, aku masih mau memakannya.
Setelah kutelusuri, ternyata hampir semua bagian dari mengkudu itu bisa dimanfaatkan mulai dari akar batang daun sampai buah. Pada zaman dulu orang banyak menanam mengkudu untuk diambil akarnya kemudian akarnya dimanfaatkan sebagai pewarna batik. Namun sekarang sepertinya pewarnaan batik lebih cenderung menggunakan yang sintetis karena lebih mudah.
Berdasarkan yang aku baca juga kulit batangnya juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami, daunnya bisa dimanfaatkan sebagai makanan beberapa orang menumis daun buah mengkudu untuk menemani makan mereka.
Meski begitu bagian yang paling banyak dimanfaatkan oleh orang-orang adalah buahnya. Aku membaca bahwa ada banyak orang yang membuat buah mengkudu untuk dijadikan sebagai jus atau smoothies atau salad. Kalau aku pribadi lebih suka memakannya dalam bentuk rujak. Dan kebanyakan yang dipakai adalah buah yang masih mentah, bukan yang matang. Kalau pun buah mengkudu matang, biasanya ada proses tersendiri untuk menghilangkan aroma yang tidak sedap dan membuat rasanya jadi enak.
Berdasarkan perjalanan dari aroma busuk hingga menjadi bahan makanan yang menyehatkan, mengkudu telah membuktikan potensinya sebagai sumber nutrisi yang berharga. Dari pengalaman pribadi dalam menanam, memanen, dan mengolahnya, buah mengkudu mampu menghadirkan kesegaran dan manfaat kesehatan yang luar biasa. Dengan kandungan antioksidan yang melimpah, potensi mengkudu sebagai bagian penting dalam gaya hidup sehat semakin terbuka lebar.
Dalam kreasi kuliner yang kreatif, mengkudu memperlihatkan kemungkinan tanaman yang tidak hanya menyehatkan tapi juga lezat. Dengan begitu, mengkudu tidak hanya menjadi buah yang bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga memberikan inspirasi untuk eksplorasi rasa dan inovasi kuliner yang tak terduga.
Comments