Pernahkah kamu merasa terinspirasi oleh seseorang hingga ingin mengikuti jejaknya? Aku merasakannya ketika membaca kisah Siti Khusnul Khotimah, seorang pengusaha kelontong di Merauke, Papua. Di sebuah desa kecil, Siti memulai usaha bernama ‘Toko Aurens’ dengan modal seadanya. Berkat kegigihan dan dukungan dari program pemberdayaan BRI melalui kemitraan UMi dan AgenBRILink, ia berhasil mengubah hidupnya.
Pinjaman dari BRI menjadi titik balik bagi Siti. Modal itu ia gunakan untuk memperluas usahanya, melengkapi stok barang, dan memperbaiki layanan di tokonya. Tidak hanya itu, sebagai AgenBRILink, Siti turut membantu tetangganya mengakses layanan keuangan yang sebelumnya sulit dijangkau. Dampaknya begitu nyata: penghasilan meningkat, kehidupan keluarga membaik, dan anak-anaknya bisa menikmati pendidikan yang lebih baik.
lamina tea dan Mimpi yang Tertunda
Membaca kisah itu membuatku merenung. Aku juga punya mimpi besar. Aku ingin lamina tea, usaha kecil yang kujalani, tumbuh menjadi bisnis yang mandiri. lamina tea memproduksi teh herbal dari bahan-bahan lokal yang kubuat dengan sepenuh hati. Tapi, hingga kini, usahaku masih berjalan di tempat. Produksinya kecil, hanya ketika ada pesanan. Pemasarannya pun terbatas. Keterbatasan modal dan kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan usaha membuatku seperti terjebak di satu titik.
Namun, kisah Siti memberikan harapan. Jika ia bisa membangun bisnis yang berkembang dengan bantuan BRI, kenapa aku tidak? Aku ingin lamina tea tumbuh, membawa manfaat tidak hanya untukku, tapi juga untuk masyarakat sekitarku. Dengan dukungan yang tepat, aku percaya mimpi ini bisa terwujud—mimpi untuk menjadikan lamina tea sebagai cerita sukses berikutnya.
Terhalang Keterbatasan, Kini Siap Menyongsong Masa Depan
Banyaknya keterbatasan yang menghambat bisnis kecilku, salah satunya karena modalnya. |
Dalam perjalanan mengembangkan lamina tea, aku menyadari satu hal: mimpiku terasa terhambat oleh keterbatasan. Produksi teh herbalku yang berbahan dasar alami hanya bisa berjalan jika ada pesanan. Tidak ada stok melimpah, tidak ada ekspansi pasar. Kadang aku merasa, meski ingin berlari, kakiku seperti terikat.
Namun, harapan itu muncul saat aku mengetahui berbagai program pemberdayaan UMKM dan UMi dari BRI. Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BRI bukan hanya memberikan akses kredit, tetapi juga solusi menyeluruh untuk pelaku usaha kecil seperti aku agar bisa bertumbuh dan berkembang.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu andalan mereka. KUR menawarkan pinjaman dengan bunga rendah untuk membantu pelaku UMKM mendapatkan modal usaha tanpa terjerat rentenir. Hingga Agustus 2024, BRI telah menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur dengan total Rp126,12 triliun. Aku membayangkan betapa modal seperti ini bisa memberiku ruang lebih besar untuk memproduksi lamina tea secara konsisten.
Tidak hanya itu, BRI juga memiliki pelatihan digitalisasi UMKM. Program seperti linkumkm.id dan QRIS membantu pelaku usaha memasuki dunia digital. Melalui pelatihan ini, aku bisa belajar memasarkan lamina tea di platform e-commerce, meningkatkan jangkauan pasar, dan menghadirkan pengalaman belanja yang lebih mudah bagi pelanggan.
Pendampingan usaha juga menjadi bagian tak terpisahkan dari program BRI. Aku mendengar tentang Desa BRILiaN, di mana pelaku usaha diberi bimbingan untuk meningkatkan daya saing dan inovasi. Pendampingan seperti ini sangat penting untukku yang masih terus belajar memahami dinamika usaha kecil.
Melihat berbagai inisiatif BRI ini, aku seperti melihat pintu yang terbuka lebar. Jika Siti di Merauke bisa mengubah hidupnya dengan dukungan BRI, aku percaya mimpiku bersama lamina tea pun bisa menjadi nyata. Aku hanya perlu melangkah dan meraih peluang ini.
Memanfaatkan Teknologi BRI untuk Menjadi Lebih Besar!
Kredit: BRImo |
Aku sering membayangkan lamina tea bukan sekadar usaha kecil yang memproduksi teh herbal ketika ada pesanan, tetapi sebuah bisnis yang hidup, berkembang, dan dikenal luas. Namun, untuk mewujudkan mimpi itu, aku membutuhkan cara yang lebih efisien dalam mengelola bisnis kecilku. Untungnya, aku menemukan jawabannya dalam digitalisasi BRI, terutama melalui aplikasi BRImo.
BRImo adalah aplikasi perbankan digital yang sangat membantuku sebagai pelaku UMKM. Dengan aplikasi ini, segalanya terasa lebih sederhana dan cepat. Aku bisa memantau setiap transaksi masuk dan keluar dari rekening bisnis secara real-time. Tidak perlu lagi repot mencatat manual atau bingung menghitung laba di akhir bulan. Semua ada di genggaman.
Lebih dari itu, BRImo juga membuka peluang untuk mengakses pinjaman usaha. Fitur pengajuan pinjaman online ini memungkinkan pelaku UMKM seperti aku mengajukan modal usaha dengan mudah, tanpa harus datang ke bank. Prosesnya transparan dan cepat, sangat membantu di saat aku ingin meningkatkan kapasitas produksi lamina tea.
Selain BRImo, penggunaan QRIS dari BRI juga menjadi langkah besar bagiku. Dengan QRIS, aku bisa menerima pembayaran dari berbagai dompet digital dengan satu kode QR saja. Pelanggan tidak lagi harus membawa uang tunai, dan aku pun bisa menjangkau lebih banyak pembeli, termasuk yang lebih muda dan melek digital.
BRI dengan layanan digitalnya seperti menghadirkan masa depan yang lebih mudah dan terjangkau untuk UMKM. Melalui BRImo dan QRIS, aku merasa memiliki mitra setia yang mendukung langkah-langkah kecilku menuju mimpi besar. Kini, lamina tea tidak hanya sekadar produk, tetapi sebuah cerita tentang usaha, harapan, dan keberanian untuk terus maju.
BRI dan Program Pemberdayaan UMKM yang Mengubah Segalanya!
Saat memulai bisnis lamina tea, aku sering merasa usaha kecilku seperti setitik embun di tengah lautan. Kecil dan nyaris tak terlihat. Namun, di tengah perjalanan itu, aku menyadari bahwa setiap UMKM, termasuk punyaku, memiliki peran besar dalam menggerakkan roda ekonomi lokal.
BRI dengan program pemberdayaannya menjadi mitra setia bagi pelaku UMKM dan UMi, terutama di daerah terpencil. Lewat program seperti BRI Peduli, mereka memberikan pelatihan dan mendampingi pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikasi halal. Aku sempat kagum membaca cerita Petrus Kinho dari Papua yang kini mampu menjangkau pasar lebih luas dengan sertifikat halal dari BRI. Dari usaha kecilnya menjual rendang dan minyak buah merah, dia berhasil meyakinkan konsumen dan meningkatkan pendapatan.
Program seperti ini bukan hanya soal angka dan transaksi, tetapi juga tentang keberanian untuk naik kelas. Dengan produk bersertifikasi halal, UMKM seperti Petrus atau Vanessa dari Senda Tea bisa bersaing di pasar nasional bahkan global. Di sisi lain, sertifikasi ini juga memberikan ketenangan bagi konsumen—sebuah sinergi yang memperkuat ekonomi daerah sekaligus menumbuhkan kepercayaan.
Melalui pendekatan inklusi keuangan, BRI juga menjangkau mereka yang sebelumnya sulit mendapatkan akses perbankan. Desa-desa yang dulunya terasa jauh dari jangkauan ekonomi modern kini menjadi bagian dari ekosistem yang lebih besar. Dengan bantuan teknologi seperti BRImo dan QRIS, UMKM lokal mampu melayani pelanggan dari mana saja.
Aku percaya, jika lamina tea terus didampingi dengan program-program seperti ini, bukan hanya usahaku yang berkembang, tetapi juga perekonomian Situbondo—dan tentu saja, Indonesia. Dari tangan-tangan kecil ini, kita membangun bangsa yang lebih mandiri dan sejahtera.
Bersama BRI, UMKM Indonesia Menuju Masa Depan Cemerlang
Perjalanan membangun bisnis lamina tea mengajarkanku banyak hal. Aku sadar bahwa menjadi pelaku UMKM di Indonesia adalah tentang keberanian untuk bermimpi, sekaligus menghadapi kenyataan bahwa usaha kecil sering kali terabaikan. Namun, hadirnya BRI dengan berbagai program pemberdayaan UMKM dan UMi membuka peluang yang lebih besar untuk kita berkembang.
Melalui teknologi seperti BRImo dan QRIS, layanan perbankan terasa lebih dekat, lebih mudah, dan lebih inklusif. Aku tak perlu lagi pusing memantau transaksi atau repot menerima pembayaran. Semua bisa dilakukan dari genggaman tangan. Selain itu, program seperti sertifikasi halal juga menjadi bukti nyata bahwa BRI peduli terhadap peningkatan daya saing UMKM di pasar global.
Kisah Petrus Kinho dan Vanessa menginspirasiku untuk terus melangkah. Mereka membuktikan bahwa usaha kecil pun dapat menjadi besar jika diberi dukungan yang tepat. Dengan layanan dan program BRI BRILiaN dan Cemerlang, aku percaya bahwa UMKM di seluruh Indonesia, termasuk lamina tea, dapat terus tumbuh dan menjadi bagian penting dari perekonomian negeri ini.
Aku mengajak kamu yang membaca ini untuk ikut ambil bagian. Dukung UMKM Indonesia dengan memilih produk lokal, atau jika kamu memiliki usaha, manfaatkan layanan BRI untuk mewujudkan impianmu. Bersama BRI, mari kita tumbuhkan UMKM, bangkitkan ekonomi lokal, dan ciptakan masa depan yang lebih cerah untuk kita semua.
Comments