Ramadan itu bulan penuh berkah, tapi bagi anak sekolah, tantangannya juga tidak main-main. Bayangkan harus bangun sahur, ibadah tarawih, menahan lapar seharian, tapi tetap harus belajar karena ujian sudah menunggu setelah Lebaran. Aku beruntung bisa ikut webinar bareng Sinotif dan Kak Erfano, dan ternyata banyak sekali insight menarik yang bisa membantu anak-anak (dan orang tua) supaya belajar tetap efektif selama Ramadan. Aku tuangkan di sini biar ilmunya tidak hilang dan bisa bermanfaat buat banyak orang.
Jadi, bagaimana caranya biar anak tetap bisa belajar dengan baik tanpa mengorbankan ibadah dan kesehatan? Yuk, kita bahas!
Atur Waktu Belajar, Kunci Sukses di Bulan Ramadan
![]() |
Materi yang disampaikan Kak Erfano sangat berguna bagi orang tua yang anaknya menghadapi ujian pasca lebaran (kredit : Instagram Sinotif) |
Kata Kak Erfano, disiplin waktu itu kunci utama supaya Ramadan tetap produktif. Ini penting karena kalau jadwalnya berantakan, bisa-bisa waktu belajar keteteran, ibadah tidak maksimal, dan akhirnya malah stres sendiri.
Strategi yang bisa diterapkan:
- Metode Pomodoro: Belajar 20 menit, istirahat 5 menit, lalu lanjut lagi. Cara ini membantu anak tetap fokus tanpa merasa terbebani. Teknik ini udah terbukti ampuh meningkatkan produktivitas karena menghindari kebiasaan menunda-nunda.
- Menentukan waktu terbaik belajar: Sebelum sahur atau sore menjelang buka puasa adalah dua waktu paling ideal untuk belajar. Kenapa? Karena pagi sebelum sahur otak masih fresh, dan sore menjelang buka biasanya lebih tenang karena tinggal hitungan menit menuju buka puasa.
- Tidur siang secukupnya: tidak semua anak mudah tidur siang, tapi kalau bisa, tidur sebentar di siang hari bisa membantu mengembalikan energi. Minimal 20-30 menit cukup untuk mengatasi kantuk tanpa bikin badan lemas.
Jadi, kalau anak mulai kelihatan lelah dan nggak fokus, mungkin jadwal belajarnya perlu disesuaikan lagi.
Pola Makan Sehat: Bukan Sekadar Kenyang, Tapi Juga Fokus!
![]() |
Kaak Erfano menjelaskan bahwa asupan nutrisi sangat berpengaruh pada fokus anak |
Percaya tidak kalau makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka bisa memengaruhi kemampuan fokus anak? Kak Erfano bilang kalau asupan nutrisi yang baik bisa bikin anak lebih optimal belajar meskipun sedang puasa.
Apa aja yang harus diperhatikan?
- Kurangi karbohidrat berlebihan: Makanan tinggi karbohidrat cepat dicerna tubuh dan bikin anak lebih cepat lapar. Jadi, kalau sahur kebanyakan nasi putih atau mie instan, jangan heran kalau jam 10 pagi sudah loyo.
- Perbanyak protein dan sayuran: Telur, ikan, ayam, dan kacang-kacangan bisa menjaga energi lebih lama. Sayuran hijau juga bagus buat daya tahan tubuh.
- Jaga hidrasi: Kekurangan air bisa bikin tubuh lemas dan otak nggak bisa bekerja optimal. Atur pola minum selama Ramadan, misalnya:
Saat berbuka: 2 gelas air
Setelah tarawih: 2 gelas
Sebelum tidur: 1 gelas
Saat sahur: 3 gelas
Dengan pola ini, anak tetap terhidrasi tanpa merasa kembung atau kehausan sepanjang hari. Meski begitu, contoh yang aku berikan bisa disesuaikan kembali sesuai kondisi.
Lawan Rasa Kantuk dengan Olahraga Ringan
Ngantuk dan lemas di siang hari Ramadan itu wajar, tapi jangan sampai jadi alasan buat rebahan sepanjang hari. Solusinya? Olahraga ringan!
- Jalan pagi atau sore keliling kompleks bareng orang tua: Ini nggak cuma bikin tubuh lebih bugar, tapi juga bisa jadi quality time bareng keluarga.
- Stretching atau yoga ringan: Cocok buat ibu-ibu yang mendampingi anak belajar seharian. Gerakan simpel bisa membantu mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan energi. Olahraga tidak perlu lama-lama, yang penting konsisten.
Solusi Jika Belajar di Rumah Kurang Efektif
Belajar di rumah memang memiliki tantangan tersendiri. Suasana yang tidak kondusif, banyak gangguan dari lingkungan sekitar, atau orang tua yang kesulitan menjelaskan materi sering kali membuat proses belajar menjadi kurang efektif. Dalam kondisi seperti ini, mencari bimbingan belajar bisa menjadi solusi yang tepat agar anak tetap dapat memahami pelajaran dengan baik.
Ada dua pilihan utama dalam bimbingan belajar, yaitu secara langsung atau online. Bimbel offline menawarkan suasana belajar yang lebih fokus karena ada interaksi langsung antara siswa dan pengajar. Namun, lokasi bimbel juga perlu dipertimbangkan agar tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga anak tidak kelelahan dalam perjalanan.
Di sisi lain, bimbel online semakin diminati karena lebih fleksibel dan tidak memerlukan perjalanan ke tempat bimbel. Salah satu bimbingan belajar online yang telah terbukti efektif adalah Sinotif. Dengan sistem pembelajaran live interaktif, Sinotif menghadirkan pengalaman belajar seperti di kelas tatap muka, tetapi tetap bisa dilakukan dari rumah.
Sebagai bimbingan belajar yang berfokus pada Matematika, Fisika, dan Kimia, Sinotif telah membimbing lebih dari 30.000 siswa di Indonesia. Metode pembelajaran di Sinotif dirancang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa, sehingga mereka dapat belajar dengan cara yang paling sesuai bagi mereka.
Keunggulan utama Sinotif terletak pada pendekatan pembelajarannya yang spesialis, sistematis, dan personal. Setiap guru di Sinotif adalah ahli di bidangnya dan telah melalui pelatihan serta sertifikasi khusus. Selain itu, sistem pembelajaran yang digunakan dirancang agar mudah dipahami oleh berbagai tipe siswa, baik yang memiliki pola pikir linier maupun global.
Tidak hanya itu, Sinotif juga menawarkan layanan 24 jam nonstop, memungkinkan siswa untuk bertanya kapan saja melalui aplikasi Tanya Jawab Soal. Dengan adanya platform ini, siswa tidak perlu menunggu sesi belajar berikutnya untuk menyelesaikan kebingungan mereka.
Jika belajar di rumah terasa kurang efektif, memilih bimbingan belajar yang tepat dapat menjadi solusi. Dengan pendekatan yang terstruktur dan interaktif, Sinotif membantu siswa mencapai pemahaman yang lebih baik tanpa harus meninggalkan kenyamanan rumah.
Mengatasi Rasa Malas dan Motivasi Anak di Bulan Ramadan
Namanya anak-anak, pasti ada saatnya merasa malas belajar, apalagi kalau perut mulai kosong. Nah, ini tugas orang tua untuk menjaga motivasi mereka.
- Diskusi ringan tentang masa depan: Kalau anak remaja, bisa diajak ngobrol soal cita-cita dan jurusan kuliah. Kalau masih kecil, bisa diceritakan manfaat belajar buat kehidupan mereka.
- Pengaruh pertemanan: Kalau anak punya teman-teman yang rajin belajar, biasanya mereka juga bakal lebih semangat. Makanya, penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif.
- Kalau anak mulai malas, jangan langsung dimarahi. Coba cari tahu penyebabnya dulu, baru kasih solusi.
Apresiasi Anak Agar Tidak Stres Jelang Ujian
Setelah Ramadan, ujian sudah menanti. Jangan sampai anak merasa terbebani hingga kehilangan semangat belajar. Sebagai orang tua, apresiasi atas usaha mereka sangat penting. Berikan dukungan emosional dengan kata-kata penyemangat dan fokus pada proses belajar, bukan hanya hasil akhirnya. Dengan begitu, anak merasa dihargai dan tetap termotivasi menghadapi ujian.
Sebagai bentuk apresiasi, orang tua bisa mengajak anak jalan-jalan setelah ujian, memberikan hadiah kecil, atau melakukan aktivitas menyenangkan bersama keluarga. Tidak perlu sesuatu yang besar, cukup hal sederhana yang menunjukkan bahwa usaha mereka dihargai. Dengan dukungan dan apresiasi yang tepat, anak bisa menghadapi ujian dengan lebih tenang dan percaya diri.
Ramadan Bisa Jadi Waktu Belajar yang Efektif
Belajar di bulan puasa itu mungkin terasa lebih sulit, tapi bukan berarti nggak bisa. Dengan manajemen waktu yang baik, pola makan sehat, olahraga ringan, dan dukungan orang tua, anak-anak tetap bisa belajar dengan efektif tanpa mengorbankan ibadah mereka.
Kalau belajar di rumah terasa kurang efektif, bimbel online seperti Sinotif bisa jadi solusi karena fleksibel dan tetap interaktif.
Yang terpenting, orang tua juga perlu memahami kondisi anak. Jangan hanya menuntut nilai bagus, tapi juga apresiasi usaha mereka. Karena pada akhirnya, semangat belajar lah yang akan membawa mereka ke masa depan yang lebih baik.
Comments