Uwan Urwan

Hanya karena jumlah followers akun Instagram saya lebih dari 10K, teman-teman menganggap saya selebgram. Sayangnya mereka tidak tahu kehidupan saya di dunia nyata bagaimana, mungkin tidak sekeren yang orang-orang bilang. Haha. Sama seperti manusia lain pada umumnya, saya pun makan di warteg, senang berburu barang diskonan, bahagia kalau ada promo makan cashback 50%, dan rela antri berjam-jam hanya untuk mendapatkan barang murah. Hanya saja saya lebih beruntung di angka followers Instagram yang sudah lebih dari 10.000 akun pengikut, selebihnya biasa saja. Asal kamu tahu, followers saya sebanyak itu bukan karena saya terkenal, tapi karena saya selalu setia follow orang. Rajin follow orang Sekitar awal tahun 2017, saya jadi rajin mengikuti akun teman sekolah, teman kampus, orang yang pernah dikenal, orang-orang yang punya hobi sama, orang-orang satu komunitas, dan orang-orang dengan ketertarikan mirip. Percayalah, dengan follow-follow orang-orang yang saya s

Kencan? Hemmm, apa? Kamu mau ngatain saya jomlo? Saat ini sih memang jomlo. Baru putus akhir tahun 2018 kemarin. Namun, saya kan lagi gencar-gencarnya ngegebet seseorang. Tidak boleh kelihatan jelek dong. Iya tidak? Sebagai anak muda yang tidak lagi muda, kencan adalah sebuah kebutuhan primer. Apalagi dedek-dedek yang saya dekati lucu-lucu dan gemesin . Punya pakaian rapi tapi tidak terlalu formal juga jadi kebutuhan penting. Ya, untuk menunjang ketampanan saya yang tidak seberapa ini. Apa yang bisa dibanggakan lagi kalau ketampanan saya hanya setengah dari pria-pria yang biasanya mendapatkan pasangan menarik? Ya, bagi saya berpakaian yang pas. Pakaian casual date adalah pilihan yang tepat untuk mengeluarkan aura kegantengan yang tersembunyi di balik tanah kuburan. Gaya kasual tidak pernah gagal menarik perhatian Sebelumnya saya tidak pernah perhatikan penampilan. Pakai kaos goodiebag yang berlabel acara tertentu, sandal gunung, rambut tidak rapi, tidak pakai parfu