Skip to main content

Posts

Silent Reader di Grup WhatsApp Harus Diapakan?

Bergabung masuk ke dalam grup WhatsApp itu tanggung jawabnya harusnya sama seperti saat kita masuk ke dalam komunitas. Meski begitu, tidak semua anggota grup WhatsApp dan komunitas itu aktif. Kenyataan di lapangan begitu, mungkin hanya pengurus inti dan beberapa anggota saja. Terlebih lagi bila sudah punya kesibukan masing-masing, ya sudah, begitu ada kegiatan, banyak yang akhirnya memilih angkat tangan untuk memegang tanggung jawab. Kadang orang-orang yang tidak aktif dan hanya jadi silent reader  (sider) itu menjengkelkan, kadang hanya mau enaknya saja, tidak mau ikut pusing memberi ide dan eksekusi. Ya kadang juga tidak bisa menyalahkan si sider. Seperti dua tulisan tentang pembaca diam-diam atau  silent reader di grup WA, di mana yang satu membahas dari sisi merekanya dan yang satu membahas dari mereka yang aktif atau founder/ admin grup. Berdasarkan data hasil wawancaraku dengan beberapa orang, kira-kira sebagai admin/ founder komunitas di WhatsApp group , bagaimana car...

Pendapat Mereka tentang Silent Reader di Grup WhatsApp

Grup WhatsApp atau WhatsApp Group, biasa disingkat grup WA atau WAG ibarat komunitas atau kelompok. Di dalamnya ada banyak karakter, ada yang selalu muncul mau ditanya pendapat atau tidak, ada yang hanya muncul di momen-momen tertentu, atau tidak muncul sama sekali. Pernah tidak greget dengan orang yang jadi silent reader di grup WhatsApp? Atau malah kita sendiri yang silent reader? Zuzur ya zuzur, aku di kebanyakan grup WhatsApp adalah silent reader apalagi sejak pandemi.  Beberapa waktu lalu aku membuat poling di Instastory Instagram @uwanurwan. Ada dua hal yang kutanyakan, apakah kamu founder komunitas/admin grup WhatsApp? dan sebagai bagian dari WhatsApp Group, tanggapanmu melihat anggota lain jadi silent reader bagaimana? Kedua topik itu berhubungan dengan silent reader. Topik kedua aku berikan empat pilihan jawaban. Aku meminta teman-teman Instagramku menjawab. Bila tidak ada di dalam pilihan, aku meminta mereka untuk menuliskannya dalam kolom question. Ada 126 orang yang ber...

Kenapa aku ingin punya mobil?

Bicara soal impian, aku sudah mencatat banyak impian dalam bucket list. Punya rumah atau apartemen di Jakarta, kaya raya, ngembangin bisnis art, membukukan puisi lagi, punya mobil, dan lain-lain. Banyak sekali keinginan manusia memang, ingin ini ingin itu banyak sekali. Doraemon, penuhilah semua keinginan-keinginanku. Cling. Haha.. Sayangnya di dunia nyata tidak seinstan komik Doraemon ditambah kebodohan dan kecerobohan Nobita. Aku harus berusaha, ya tentu. Eh tapi tahu tidak kenapa aku ingin punya mobil? Ini dia alasannya. Bisa pergi bawa rombongan Kadang keadaan memaksa untuk bolak-balik antar jemput karena suaminya atau karena tidak ada kendaraan saat berkumpul bersama keluarga besar. Sebenarnya tidak begitu masalah karena itu jarang terjadi, tapi jadi tidak praktis dan melelahkan bila yang diantar jemput tidak hanya satu orang. Bayangkan punya mobil, cukup angkut beberapa orang, sekali jalan bisa jemput dan antar ke beberapa tempat. Menurutku jadi hemat waktu dan hemat bahan bakar....

Grup WhatsApp Harusnya Bagaimana?

Aku puya sekitar 30an grup WhatsApp? Kalau kamu berapa? Coba sekarang dipikirkan, apakah aktif di semua grup, hanya di beberapa grup, atau malah tidak aktif di semua grup? Kalau aktif di semua grup apakah kamu pengangguran? Wkwk... Lalu bila memilih tidak aktif di semua grup, berarti ada yang salah dengan fungsi grup itu sendiri. Menurutku, setiap grup dibentuk dengan tujuan tertentu, ada yang buat komunitas, pekerjaan, alumni xxx, geng, dan lain-lain. Masing-masing harus paham visi dan misi sekaligus keberadaan grup itu sendiri. Meski begitu, mau grup WhatsApp apapun itu akan selalu ada yang tidak nyaman atau memilih jadi silent reader. Di sisi lain, banyak yang merasakan manfaat adanya grup WhatsApp dalam hidupnya, bagi yang benar-benar mengambil manfaat. Baca juga : Kenapa keluar dari grup WhatsApp? Aku mengumpulkan data dari beberapa teman, seharusnya grup WhatsApp itu seperti apa sih? Begini kata mereka. Sesuai dengan tujuannya Grup WhatsApp memang sebaiknya sesuai dengan tujuann...

Dapat Modal Usaha Total 20juta Melalui Stellar Women Entrepreneurship Academy

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencengangkan, dari 64juta lebih pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia, 64,5% (37juta)-nya dikelola oleh perempuan. Ternyata perempuan Indonesia lebih banyak berkiprak di UMKM, yang menjadi tulan punggung perekonomian Indonesia. Belum lagi ada 29% perusahaan di perusahaan top Indonesia yang punya perempuan sebagai jajaran direksinya. Perempuan memang punya kekuatan untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan negara. Untuk itulah Danone Indonesia bekerjasama dengan Indonesia Business Coalition for Women Empowermet (IBCWE) dan Stellar Women, komunitas untuk perempuan yang punya tujuan hidup jelas, entah itu wanita karir, wisausahawan, pencipta kerja, atau pekerja lepas, membentuk kegiatan Stellar Women Entrepreneurship Academy. Selama sebulan dibimbing untuk jadi pengusaha sukses Stellar Women Entrepreneurship Academy adalah program empat minggu yang dirancang secara khusus untuk wirausaha perempuan, pemimpin perempuan, dan social enterpr...

Review Film Tribhanga, Tedhi Medhi Crazy

Agak bosan nonton serial di Netflix membuatku beralih cari film yang sekali habis, mulai dari Timetrap, Your Name Engraved Herein, Marriage Story, 37 Seconds, The Maid, Dear Ex, dan kemarin sehabis dua hari libur nonton, langsung buka aplikasi kemudian muncullah wajah Kajol, artis India yang sudah tidak diragukan lagi aktingnya, di film Tribhanga Tedhi Medhi Crazy. Aku langsung duduk manis dan memutar film itu. Sebenarnya ingin mereview semua film yang kutonton, tapi semoga bisa melakukan itu ya, aamiin. Film-film yang kusebut di atas pun sebenarnya layak tont on semua, paling kurekomendasikan sih The Maid, 37 Seconds, dan Dear Ex ya, tulisan ini aku mau review film Tribhanga. Kemunculan Kajol mengobati kerinduan di film Bollywood Kajol di film Tribhanga Tedhi Medhi Crazy mengingatkanku pada Lulu Tobing, artis Indonesia yang sudah lama tidak muncul di layar kaca, tiba-tiba hadir dan pesonanya tetap ada. Begitu pun Kajol, film terakhir yang kutonton adalah My Name is Khan, di mana peran...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

FWD Group Bersatu, Permudah Nasabah

Ibarat sebatang lidi jika dibandingkan dengan seikat lidi, kekuatannya akan berbeda. Sebatang lidi mudah sekali dipatahkan dengan dua jari sementara itu, untuk mematahkan seikat lidi tidak bisa dengan dua jari. Bahkan tidak bisa dengan mudah dipatahkan dengan kedua tangan, harus ada alat bantu. Hal yang sama terjadi pada PT FWD Life Indonesia (FWD Life) dan PT FWD Insurance Indonesia yang bergabung menjadi PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance). PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) adalah hasil gabungan dua perusahaan Bergabungnya kedua perusahaan itu tentu akan memperkuat banyak aspek, dari segi nasabah saja akan bertambah. Tak hanya itu, fondasi FWD insurance akan lebih kuat karena sudah dipercaya 28 tahun berada di Indonesia. Perubahan-perubahan memang patut dilakukan, mengingat keinginan dan kebutuhan manusia yang selalu bergeser. Tahun 2020, FWD Life mengakuisisi PT Commonweath Life (PTCL) yang sudah berdiri di Indonesia sejak tahun 1993. Nasabah dan daluran distribusi F...

Bisakah Harapan Terwujud Tahun 2021?

Seperti awal tahun lalu, aku mencatat harapan-harapanku tahun itu untuk kuperjuangkan. Kemudian perlahan kandas begitu pandemi perlahan masuk dan merusaknya. Mimpi-mimpiku tahun 2020 tampaknya memang harus diwujudkan tahun ini satu per satu agar tak ketinggalan . Pulang kampung Pantai Pathek yang selalu membuat rindu Terakhir pulang kampung, menjejakkan kaki ke tanah di Situbondo itu awal November 2019. Rencana pulang bulan Juli 2020. Tentu rencana itu tidak bisa dijalankan kala itu. Aku harus memikirkan keselamatan diri dan keluarga. Sebab aku tahu kondisi sedang tidak bersahabat, khawatirnya aku membawa virus Covid-19 dan menyebarkannya ke anggota keluargaku. Di mana di kampung aku punya ayah, ibu, dan nenek yang usianya sudah di atas 50 tahun dan rentan terinfeksi. Akhirnya ditunda. Tahun 2021 pun aku belum bisa memastikan pulang kampun karena kondisi di dunia masih belum sepenuhnya aman. Ditambah kondisi keuangan belum sepenuhnya pulih. Aku harus bertahan hidup di sini. Poin ini ak...

Kenapa Keluar dari Grup WhatsApp

Melanjutkan tulisanku sebelumnya yang membahas kenapa tidak aktif di grup WhatsApp, di tulisan ini pun isinya data-data wawancara dengan narasumber yang sama seperti sebelumnya. Hasil poling di Twitter paling banyak bilang bila grup WhatsApp itu tidak asyik, makanya keluar grup. Hem, namun, bagaimana dengan jawaban-jawaban teman-temanku? Grupnya tidak asyik Setiap orang yang dimasukkan tanpa izin atau pun dengan izin ke dalam grup berharap grup WhatsApp asyik, tapi kadang realitanya tidak begitu. Standar asyik atau tidaknya tiap orang pun beda. Menurutku, ya memang, sebelum dimasukkan ke dalam grup ada baiknya izin terlebih dahulu. Bila pun tidak, beri penjelasan singkat tentang grup tersebut, apa kira-kira manfaat yang akan diperoleh di dalam grup. Tidak asyiknya grup WhatsApp pun penyebabnya macam-macam, bisa jadi karena ada musuh di dalam grup, adan mantan, ada teman yang sok, ketuanya kurang disukai, dan lain-lain. Memang sebaiknya beri kebebasan untuk anggota memilih, mau tetap be...