Taufiqurrahman, salah satu warga Kampung Grumbul Bulakan, Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, mampu menjual mutiara hitam Rp250.000 hingga Rp300.000 per kilogramnya. Kopi jenis robusta ia banderol seharga 25ribu per 100 gram dan kopi liberika seharga 30ribu. Untuk mendapatkan harga setinggi itu tentu bukan hal mudah. Ia melalui jalan panjang dalam rentang waktu tak singkat. Pasalnya ia membeli biji kopi berkualitas baik dari warganya sendiri, seharga 25ribu sampai 45ribu per kilogram, tergantung kualitasnya. Padahal warga terbiasa menjual di bawah harga 17ribu di pasar. Kopi yang Taufiq dapatkan, diproses lagi untuk dikemas dan dipasarkan ke pelanggan-pelanggannya. Tak heran, ia mampu menjual seharga ratusan ribu per kilogram selain tersebab mutu, sebagian laba ia pakai untuk biaya pemeliharaan, panen, sortir, roasting , pengemasan, hingga pendistribusian. Bermula dari mengelola sampah Desa Langgongsari adalah salah satu penghasil kopi terbaik sejak z...